Presiden Italia Tolak Pengunduran Diri Perdana Menteri Draghi
Jum'at, 15 Juli 2022 - 11:12 WIB
Perdana Menteri (PM) Italia Mario Draghi. Foto/REUTERS
ROMA - Presiden Italia Sergio Mattarella pada Kamis (14/7/2022) menolak upaya Perdana Menteri (PM) Mario Draghi untuk mengundurkan diri.
Draghi mengumumkan niatnya untuk mundur setelah dia selamat dari mosi tidak percaya tetapi kehilangan dukungan dari mitra koalisi terbesarnya.
Draghi bertemu Mattarella setelah mosi tidak percaya di Senat Italia pada sore hari. Meski PM dengan nyaman selamat dari pemungutan suara dengan 172-39, pemungutan suara diboikot Gerakan Bintang Lima, mitra terbesar dalam pemerintahan koalisi luas Draghi.
Setelah sebelumnya menyatakan dia tidak akan tetap berkuasa tanpa dukungan dari populis Bintang Lima, Draghi mengatakan dia akan mundur karena kondisi untuk memerintah “tidak ada lagi.”
Namun, Mattarella memiliki kekuatan untuk menerima atau menolak pengunduran diri perdana menteri, dan dia memilih opsi terakhir.
Langkah tersebut mengirim Draghi kembali ke Parlemen di mana mosi percaya baru kemungkinan akan diadakan.
Jika Draghi memenangkan dukungan dari anggota parlemen, pemilu cepat dapat dihindari.
Mattarella menunjuk Draghi, yang sebelumnya memimpin Bank Sentral Eropa, pada 2021, dalam upaya mencegah penurunan ekonomi ketika Italia pulih dari pandemi virus corona.
Namun, Draghi telah menghadapi kritik terus-menerus dari pemimpin Gerakan Bintang Lima, Giuseppe Conte, atas kenaikan inflasi dan biaya energi, serta dukungannya untuk sanksi Uni Eropa terhadap Rusia dan pengiriman senjata ke Ukraina.
Penolakan Conte terhadap langkah Draghi mempersenjatai Kiev baru-baru ini memecah Gerakan Bintang Lima, dengan mantan Menteri Luar Negeri Luigi Di Maio mundur untuk membentuk faksi pro-Draghi sendiri.
Draghi mengumumkan niatnya untuk mundur setelah dia selamat dari mosi tidak percaya tetapi kehilangan dukungan dari mitra koalisi terbesarnya.
Draghi bertemu Mattarella setelah mosi tidak percaya di Senat Italia pada sore hari. Meski PM dengan nyaman selamat dari pemungutan suara dengan 172-39, pemungutan suara diboikot Gerakan Bintang Lima, mitra terbesar dalam pemerintahan koalisi luas Draghi.
Setelah sebelumnya menyatakan dia tidak akan tetap berkuasa tanpa dukungan dari populis Bintang Lima, Draghi mengatakan dia akan mundur karena kondisi untuk memerintah “tidak ada lagi.”
Namun, Mattarella memiliki kekuatan untuk menerima atau menolak pengunduran diri perdana menteri, dan dia memilih opsi terakhir.
Langkah tersebut mengirim Draghi kembali ke Parlemen di mana mosi percaya baru kemungkinan akan diadakan.
Jika Draghi memenangkan dukungan dari anggota parlemen, pemilu cepat dapat dihindari.
Mattarella menunjuk Draghi, yang sebelumnya memimpin Bank Sentral Eropa, pada 2021, dalam upaya mencegah penurunan ekonomi ketika Italia pulih dari pandemi virus corona.
Namun, Draghi telah menghadapi kritik terus-menerus dari pemimpin Gerakan Bintang Lima, Giuseppe Conte, atas kenaikan inflasi dan biaya energi, serta dukungannya untuk sanksi Uni Eropa terhadap Rusia dan pengiriman senjata ke Ukraina.
Penolakan Conte terhadap langkah Draghi mempersenjatai Kiev baru-baru ini memecah Gerakan Bintang Lima, dengan mantan Menteri Luar Negeri Luigi Di Maio mundur untuk membentuk faksi pro-Draghi sendiri.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda