WNI di Sri Lanka dalam Kondisi Aman Usai Unjuk Rasa Besar Guncang Kolombo

Senin, 11 Juli 2022 - 21:27 WIB
Demonstran menghindari gas air mata yang ditembakkan polisi saat unjuk rasa di Kolombo, Sri Lanka, 9 Juli 2022. Foto/REUTERS/Dinuka Liyanawatte
KOLOMBO - Unjuk rasa besar-besaran berlangsung di Sri Lanka menuntut pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe pada 9 Juli 2022.

Para pengunjuk rasa telah menduduki Istana Presiden, kediaman resmi Perdana Menteri dan juga menguasai Kantor Sekretariat Presiden yang terletak di Galle Face Green, area yang menjadi pusat konsentrasi massa pengunjuk rasa.

Meskipun pengunjuk rasa telah menguasai Objek Vital tersebut, situasi keamanan secara umum di kota Kolombo dapat dikatakan masih kondusif.



Terdapat sejumlah korban luka akibat unjuk rasa tersebut namun tidak dilaporkan adanya korban jiwa.



“Tidak terdapat informasi mengenai warga negara Indonesia (WNI) yang terlibat atau terluka dalam unjuk rasa tersebut,” ungkap pernyataan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kolombo, Sri Lanka.

Database KBRI Kolombo mencatat terdapat 340 WNI yang menetap di Sri Lanka. Semuanya dalam keadaan baik serta termonitor kondisinya oleh KBRI.



Sebelumnya, selama krisis ekonomi berlangsung, KBRI juga menyalurkan bantuan logistik bagi WNI yang paling terdampak krisis.

Menyikapi situasi terakhir di Sri Lanka, KBRI Kolombo menyampaikan imbauan antara lain, membatasi perjalanan ke luar rumah selama berlangsungnya aksi unjuk rasa kecuali untuk hal-hal yang esensial; menghindari kerumunan massa dan wilayah-wilayah yang menjadi konsentrasi aksi unjuk rasa; tidak terlibat secara langsung dan tidak langsung dalam aksi unjuk rasa.

WNI diminta serta segera menghubungi KBRI Kolombo apabila menghadapi permasalahan melalui sambungan hotline di nomor (94) 77 277 3123.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More