Putin Respons Keras Tuduhan tentang Kelaparan Dunia

Sabtu, 25 Juni 2022 - 06:15 WIB
Truk diisi gandum di Chernihiv, Ukraina, 24 Mei 2022. Foto/REUTERS
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan negara-negara Barat dengan sengaja meningkatkan ketegangan terkait ekspor gandum Ukraina.

Pernyataan itu diungkapkan Putin pada Jumat (24/6/2022) dalam konferensi video BRICS+.

Dia menanggapi komentar Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Annalena Baerbock yang menuduh Moskow menyandera seluruh dunia dengan memblokir pengiriman gandum Ukraina.





Putin mengatakan Rusia tidak menghalangi ekspor. Dia mengkritik Barat karena “sikap sinisnya” terhadap pasokan makanan negara-negara berkembang, yang paling terpengaruh oleh melonjaknya harga.

Dia mengatakan, “Kenaikan inflasi di Barat adalah hasil dari kebijakan ekonomi makro mereka sendiri yang tidak bertanggung jawab.”



“Moskow siap memberikan akses gratis ke perairan internasional untuk kapal yang membawa gandum,” tegas Putin.

Dia menambahkan Rusia telah mencapai "pemahaman" tentang masalah itu dengan Sekretariat PBB.



Namun, presiden Rusia menyarankan militer Ukraina harus menjinakkan pelabuhan-pelabuhan negara itu untuk lebih memfasilitasi ekspor.

Dia mengatakan “pendekatan konstruktif dari pihak Kiev” adalah satu-satunya hal yang kurang.

Menurut presiden, Rusia sendiri mungkin dapat mengekspor antara 37 dan 50 ton gandum tahun ini.

Sebelumnya pada Jumat, Menlu Jerman Baerbock menyalahkan Moskow atas krisis pangan yang membayangi di konferensi di Berlin.

“Rusia sengaja menggunakan kelaparan global sebagai senjata,” ungkap menlu Jerman, mengklaim Moskow telah menyandera “seluruh dunia.”

Baerbock juga berbicara tentang "gelombang kelaparan" yang berpotensi mengancam jiwa, yang dihadapi dunia, karena sekitar 345 juta orang saat ini terancam kekurangan pangan.

Krisis tersebut disebabkan sejumlah faktor seperti kekeringan dan berbagai konflik regional, serta dampak pandemi Covid-19, menurut Baerbock.

Namun, dia mengklaim Rusia yang “membuat tsunami dari gelombang ini.”

Kata-katanya telah memicu reaksi marah dari Moskow. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan di Telegram bahwa, "Menggunakan kelaparan sebagai senjata adalah tradisi sejarah Jerman."

Dia tampaknya mengacu pada kejahatan yang dilakukan Nazi Jerman.

Mantan presiden Rusia, Dmitry Medvedev, juga menunjuk blokade kota Leningrad (St Petersburg) oleh Nazi selama Perang Dunia II, yang berlangsung selama 900 hari, menyebabkan kelaparan besar-besaran di kota itu, dan merenggut nyawa hampir 700.000 orang.

Zakharova juga menunjukkan fakta Jerman terus secara aktif mengimpor makanan setelah dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina, meskipun ada kekhawatiran tentang potensi konsekuensinya bagi ketahanan pangan global.

“Maret saja, Jerman mengimpor makanan senilai USD3,59 miliar,” ungkap dia, mengutip data yang disediakan situs web Trading Economics.

Uni Eropa telah berulang kali menyatakan keprihatinan atas prospek krisis pangan yang dapat pecah jika gandum Ukraina tidak mencapai importir tradisionalnya.

Ukraina, produsen biji-bijian utama di dunia, tidak dapat mengekspor biji-bijiannya melalui laut karena konflik yang sedang berlangsung di negara itu.

Diperkirakan 22 juta hingga 25 juta ton gandum saat ini tertahan di pelabuhan negara itu.

Negara-negara Barat menyalahkan Rusia karena memblokir pelabuhan. Moskow telah berulang kali menyatakan akan menjamin perjalanan yang aman untuk pengiriman biji-bijian jika Kiev membersihkan pelabuhan dari ranjau yang dipasang Ukraina.

Rusia juga menyarankan mengekspor biji-bijian melalui pelabuhan Berdyansk dan Mariupol yang dikuasai Moskow.

Sementara itu, Jerman menyarankan membuat koridor uji untuk mengekspor gandum Ukraina dengan kereta api melalui Polandia.

“Jerman berencana memfasilitasi ini, khususnya dengan bantuan perkeretaapian Jerman,” papar Duta Besar Berlin untuk Ukraina, Anka Feldhusen, pada Senin.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More