Korban Tewas Gempa Bumi Afghanistan Meningkat Tajam, Capai 920 Jiwa

Rabu, 22 Juni 2022 - 18:23 WIB
Korban tewas gempa bumi Afghanisyan meningkat tajam, capai 920 jiwa. Foto/The Guardian
KABUL - Korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan 6,1 skala Richter di Afghanistan meningkat tajam menjadi 920 jiwa. Hal itu diungkapkan Wakil Menteri untuk Manajemen Bencana Afghanistan, Rabu (22/6/2022).

"Sejauh ini informasi yang kami miliki adalah bahwa setidaknya 920 orang tewas dan 600 terluka," kata Sharafuddin Muslim dalam konferensi pers seperti dilansir dari Channel News Asia.

Sebagian besar jumlah tewas yang dikonfirmasi berada di provinsi Paktika, Afghanistan timur, di mana 255 orang tewas dan lebih dari 200 terluka, kata pejabat kementerian dalam negeri Salahuddin Ayubi.



Ia juga mengatakan di provinsi Khost, 25 orang tewas dan 90 dibawa ke rumah sakit.

"Jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat karena beberapa desa berada di daerah terpencil di pegunungan dan akan membutuhkan waktu untuk mengumpulkan rinciannya," ujarnya.

"Pihak berwenang telah meluncurkan operasi penyelamatan dan helikopter digunakan untuk menjangkau yang terluka dan mengambil pasokan medis dan makanan," tambahnya.



Survei Geologi Amerika Serikat (USGC) mengatakan gempa itu terjadi sekitar 44 km dari kota Khost, dekat perbatasan Pakistan.

"Goncangan kuat dan panjang," seorang penduduk ibukota Afghanistan, Kabul, memposting di situs European Mediterranean Seismological Center (EMSC).

"(Gempa) itu kuat," kata seorang penduduk kota Peshawar, Pakistan barat laut.

Foto-foto di media Afghanistan menunjukkan rumah-rumah menjadi puing-puing dan mayat-mayat ditutupi selimut di tanah.

EMSC menempatkan besarnya gempa bumi pada angka 6,1 skala Richter meskipun USGC mengatakan 5,9 skala Richter.

"Getaran dirasakan oleh sekitar 119 juta orang di Pakistan, Afghanistan dan India," kata EMSC di Twitter.

Tidak ada laporan segera mengenai kerusakan atau korban di Pakistan.



Bencana itu terjadi ketika Afghanistan tengah mengalami krisis ekonomi yang parah sejak Taliban mengambil alih pada Agustus, ketika pasukan internasional pimpinan AS ditarik setelah perang selama dua dekade.

Menanggapi pengambilalihan Taliban, banyak pemerintah telah menjatuhkan sanksi pada sektor perbankan Afghanistan dan memotong bantuan pembangunan senilai miliaran dolar.

Meski begitu, bantuan kemanusiaan terus berlanjut dan badan-badan internasional seperti PBB beroperasi di negara tersebut.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri Afghanistan mengatakan mereka akan menyambut bantuan dari organisasi internasional mana pun.

Sebagian besar Asia selatan aktif secara seismik karena lempeng tektonik yang dikenal sebagai lempeng India mendorong utara ke lempeng Eurasia.
(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More