74 Tahun Nakba, Palestina Masih Berjuang Hadapi Penjajahan Zionis

Rabu, 22 Juni 2022 - 10:18 WIB
74 Tahun Nakba, Palestina Masih Berjuang Hadapi Penjajahan Zionis. FOTO/ACT
JAKARTA - Tepat 15 Mei kemarin, masyarakat Palestina memperingati hari paling menakutkan untuk mereka. Peristiwa kelam itu dikenal dengan Nakba atau Yawm an-Nakba, yang berarti Hari Bencana, di mana pada hari itu di tahun 1948, terjadi pengusiran sekitar 750 ribu warga Palestina dari tanah airnya oleh para zionis.

Saat itu, pasukan zionis melakukan pembersihan etnis Palestina dengan menghancurkan sekitar 530 desa dan kota, serta membunuh sekitar 15.000 orang Palestina dalam serangkaian kekejaman massal, termasuk lebih dari 70 pembantaian.





Zionis yang ingin membentuk negara Israel merebut sekitar 78 persen wilayah Palestina. Hingga saat ini, wilayah Palestina hanya tersisa 22 persen yang terbagi di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Enam juta warga Palestina kini mayoritas tinggal di kamp-kamp pengungsi yang tersebar di dua daerah itu, sementara jutaan orang lainnya memilih untuk mengungsi di negara-negara tetangga.

Hari Nakba pun diperingati setiap tahun untuk mengingatkan dunia tentang kekejaman penjajah Israel tersebut. Bagi warga Palestina, Nakba bukan sekadar peristiwa sejarah, melainkan proses berkelanjutan yang tak pernah berhenti karena kekerasan dan perampasan hak masih dilakukan pasukan zionis hingga sekarang.

Serangan Pada Hari Peringatan

Peringatan Nakba ke-74 ini, dilaksanakan di tengah kemarahan rakyat Palestina atas pembunuhan jurnalis kawakan Al Jazeera, Shireen Abu Aqla. Shireen, orang Palestina dan warga negara AS, tewas setelah ditembak pasukan Israel saat meliput serangan di kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki pekan lalu.

Sementara itu, peringatan Hari Nakba digelar di berbagai kota di Palestina. Dalam peringatan Nakba di gerbang utara menuju Al-Bireh, Tepi Barat, pasukan Israel dilaporkan menyerang warga Palestina yang menggelar pawai. Sedikitnya 16 warga Palestina terluka.



Dikutip dari laman Al Jazeera, organisasi medis Palestina menyampaikan, tujuh korban luka disebabkan peluru tajam dan tiga korban terluka karena terkena peluru baja yang dilapisi karet. Empat orang lainnya dilaporkan mengalami gangguan pernapasan setelah menghirup gas air mata yang ditembakkan pasukan Israel.

Serangan terhadap warga Palestina yang merayakan Hari Nakba juga terjadi di area kamp pengungsi Al-Aroub di Kota Hebron.

Andi Noor Faradiba dari tim Global Humanity Network ACT menjelaskan, sejak peristiwa Nakba 74 tahun lalu, masyarakat Palestina masih menderita akibat segala ketidakadilan dan tindakan kekerasan Israel selama penjajahan.

"Meski ACT dan para dermawan telah bertahun-tahun hadir membersamai perjuangan masyarakat Palestina lewat bantuan kemanusiaannya, namun hal ini jauh dari kata cukup. Masih sangat banyak warga di sana yang membutuhkan bantuan masyarakat internasional untuk bertahan hidup," ujar Faradiba.
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More