Ukraina Ancam Hancurkan Jembatan Terpanjang Eropa dengan Rudal Canggih Barat
Kamis, 16 Juni 2022 - 07:04 WIB
KIEV - Militer Ukraina mengancam akan menghancurkan Jembatan Kerch, jembantan terpanjang di Eropa, dengan rudal canggih Barat. Jembatan itu menghubungkan Crimea dengan daratan Rusia .
Ancaman ini dilontarkan komandan pertahanan Mykolaiv, Ukraina, Mayor Jenderal Dmitry Marchenko kepada Crimea Realities (Krym.Realii), media proyek Radio Free Europe/Radio Liberty—lembaga penyiaran yang didanai pemerintah Amerika Serikat (AS).
Jenderal Marchenko mengatakan Jembatan Kerch atau juga dikenal sebagai Jembatan Crimea adalah target nomor satu untuk senjata Barat.
“Jembatan Kerch benar-benar target nomor satu kami,” katanya.
“Ya, itu 100%. Itu bukan rahasia baik untuk militer mereka atau untuk militer kami. Bukan untuk warga sipil mereka, bukan untuk warga sipil kami. Itu akan menjadi target nomor satu yang harus dikalahkan,” paparnya.
Jembatan itu diresmikan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 2018, empat tahun setelah Crimea berpisah dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia.
“Sebagai cara utama [Rusia] mengirim [tentara] cadangan, kami hanya perlu memotongnya. Begitu jalan itu terputus, mereka akan mulai panik. Dan percayalah, mereka yang mengibarkan bendera Rusia di Simferopol, akan segera mendapatkan bendera Ukraina dan mulai mengibarkannya,” katanya.
Komentar Marchenko adalah bagian dari wawancara yang di-posting pada hari Rabu (15/6/2022), di mana dia mengumumkan “serangan balasan” Ukraina yang dia sebut akan membuat Kiev menang pada akhir musim panas—asalkan cukup senjata dan amunisi tiba dari AS dan sekutu NATO-nya.
Ancaman ini dilontarkan komandan pertahanan Mykolaiv, Ukraina, Mayor Jenderal Dmitry Marchenko kepada Crimea Realities (Krym.Realii), media proyek Radio Free Europe/Radio Liberty—lembaga penyiaran yang didanai pemerintah Amerika Serikat (AS).
Jenderal Marchenko mengatakan Jembatan Kerch atau juga dikenal sebagai Jembatan Crimea adalah target nomor satu untuk senjata Barat.
“Jembatan Kerch benar-benar target nomor satu kami,” katanya.
“Ya, itu 100%. Itu bukan rahasia baik untuk militer mereka atau untuk militer kami. Bukan untuk warga sipil mereka, bukan untuk warga sipil kami. Itu akan menjadi target nomor satu yang harus dikalahkan,” paparnya.
Jembatan itu diresmikan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 2018, empat tahun setelah Crimea berpisah dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia.
“Sebagai cara utama [Rusia] mengirim [tentara] cadangan, kami hanya perlu memotongnya. Begitu jalan itu terputus, mereka akan mulai panik. Dan percayalah, mereka yang mengibarkan bendera Rusia di Simferopol, akan segera mendapatkan bendera Ukraina dan mulai mengibarkannya,” katanya.
Komentar Marchenko adalah bagian dari wawancara yang di-posting pada hari Rabu (15/6/2022), di mana dia mengumumkan “serangan balasan” Ukraina yang dia sebut akan membuat Kiev menang pada akhir musim panas—asalkan cukup senjata dan amunisi tiba dari AS dan sekutu NATO-nya.
tulis komentar anda