Negara yang Pernah Menjadi Bagian Kekaisaran Turki Utsmani
Jum'at, 10 Juni 2022 - 14:22 WIB
1. Irak
Penaklukan Irak oleh Dinasti Utsmaniyah terjadi pada abad ke-16, yang diikuti juga dengan penaklukan negara Islam lainnya, seperti Suriah dan Mesir.
Pemerintahan Ottoman di Irak mewakili kemenangan kaum Sunni. Meskipun tokoh-tokoh Syi'ah di Irak selatan terus menikmati pengaruh dan prestise lokal yang cukup besar, mereka cenderung mengidentifikasi diri dengan Syi'ah Iran dan membenci pemerintahan Utsmaniyah yang didominasi Sunni.
Penguasaan jalur perdagangan yang melewati Laut Merah sampai Sungai Tigris dan Eufrat, dan juga dari Iran ke Anatolia, Suriah, serta Mediterania menjadi elemen penting dalam upaya dinasti Ottoman untuk memastikan bahwa perdagangan timur-barat akan terus mengalir melalui wilayahnya, meskipun rute laut baru dibuka di sekitar Afrika.
Tapi, mungkin yang paling penting, Irak berfungsi sebagai zona penyangga, perisai yang melindungi Anatolia Ottoman dan Suriah dari gangguan Iran atau suku-suku Arab dan Kurdi yang keras kepala.
2. Hungaria
Turki Utsmani berhasil memasukkan bagian tengah kerajaan Hungaria, termasuk Budapest, ke dalam Kekaisaran Ottoman pada tahun 1541, di bawah kepemimpinan Suleiman I.
Kekaisaran Ottoman membagi wilayah Kerajaan Hungaria yang berada di bawah kendali mereka menjadi distrik administratif yang disebut eyalets.
Pejabat yang berkuasa di Hungaria Utsmaniyah adalah Pasha dari Budin. Hungaria Utsmani memiliki populasi sekitar 900.000 pada akhir tahun 1500-an, setengah dari Kerajaan Habsburg Hungaria dan kira-kira sama dengan Kerajaan Transylvania.
Antara 50.000 dan 80.000 orang Turki tinggal di eyalet yang dulunya milik Kerajaan Hungaria, kebanyakan dari mereka adalah pegawai negeri dan tentara.
Penaklukan Irak oleh Dinasti Utsmaniyah terjadi pada abad ke-16, yang diikuti juga dengan penaklukan negara Islam lainnya, seperti Suriah dan Mesir.
Pemerintahan Ottoman di Irak mewakili kemenangan kaum Sunni. Meskipun tokoh-tokoh Syi'ah di Irak selatan terus menikmati pengaruh dan prestise lokal yang cukup besar, mereka cenderung mengidentifikasi diri dengan Syi'ah Iran dan membenci pemerintahan Utsmaniyah yang didominasi Sunni.
Penguasaan jalur perdagangan yang melewati Laut Merah sampai Sungai Tigris dan Eufrat, dan juga dari Iran ke Anatolia, Suriah, serta Mediterania menjadi elemen penting dalam upaya dinasti Ottoman untuk memastikan bahwa perdagangan timur-barat akan terus mengalir melalui wilayahnya, meskipun rute laut baru dibuka di sekitar Afrika.
Tapi, mungkin yang paling penting, Irak berfungsi sebagai zona penyangga, perisai yang melindungi Anatolia Ottoman dan Suriah dari gangguan Iran atau suku-suku Arab dan Kurdi yang keras kepala.
2. Hungaria
Turki Utsmani berhasil memasukkan bagian tengah kerajaan Hungaria, termasuk Budapest, ke dalam Kekaisaran Ottoman pada tahun 1541, di bawah kepemimpinan Suleiman I.
Kekaisaran Ottoman membagi wilayah Kerajaan Hungaria yang berada di bawah kendali mereka menjadi distrik administratif yang disebut eyalets.
Pejabat yang berkuasa di Hungaria Utsmaniyah adalah Pasha dari Budin. Hungaria Utsmani memiliki populasi sekitar 900.000 pada akhir tahun 1500-an, setengah dari Kerajaan Habsburg Hungaria dan kira-kira sama dengan Kerajaan Transylvania.
Antara 50.000 dan 80.000 orang Turki tinggal di eyalet yang dulunya milik Kerajaan Hungaria, kebanyakan dari mereka adalah pegawai negeri dan tentara.
tulis komentar anda