Putin Ungkap Siapa Saja Penyebab Seluruh Dunia Menanggung Biaya Besar

Senin, 06 Juni 2022 - 21:43 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto/REUTERS
MOSKOW - Negara-negara Barat telah salah mengelola ekonomi global, dan seluruh dunia sekarang membayar harga untuk ketidakmampuan mereka.

Penilaian itu diungkapkan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (6/6/2022). Dia membuat klaim itu saat berpidato di depan Forum Ekonomi Internasional St Petersburg (SPIEF).

Acara internasional tahunan, yang diselenggarakan Rusia, berkumpul untuk ke-25 kalinya tahun ini.





Dalam pidato sambutan kepada para peserta, yang diterbitkan sepekan sebelum dimulainya forum, pemimpin Rusia itu mencatat bahwa situasi itu terjadi pada titik balik bagi umat manusia.



“Kesalahan bertahun-tahun yang dibuat negara-negara Barat dalam kebijakan ekonomi mereka dan sanksi tidak sah telah menyebabkan gelombang inflasi global, gangguan rantai logistik dan manufaktur yang sudah mapan, lonjakan kemiskinan dan defisit makanan,” papar Putin.



“Tantangan itu juga peluang,” ujar presiden Rusia.

Dia meramalkan, “Dekade saat ini akan menjadi waktu ketika Rusia menegaskan kedaulatan ekonominya dengan membangun infrastruktur dan basis manufaktur, berinvestasi dalam keterampilan para pekerjanya dan menciptakan sistem keuangan yang independen.”

Menurut dia, ekonomi Rusia akan tetap terbuka untuk dunia yang lebih luas.

Forum akan berlangsung dari Rabu hingga Sabtu pekan depan. Menurut penyelenggara, lebih dari 2.700 pemimpin bisnis, termasuk lebih dari 1.000 CEO, telah mengkonfirmasi partisipasi mereka pada 1 Juni.

Pertemuan itu dimaksudkan menunjukkan kemampuan Rusia menahan tekanan dan upaya Barat mengisolasi Moskow secara diplomatik dan ekonomi dari seluruh dunia.

Amerika Serikat (AS) dan sekutunya memberlakukan serangkaian sanksi ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia setelah Moskow melancarkan serangan militer terhadap Ukraina pada akhir Februari.

Banyak negara non-Barat, termasuk kekuatan ekonomi seperti China dan India, telah menolak bergabung dengan kampanye tekanan pada Rusia.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More