Ukraina Sesumbar Bisa Memasuki Krimea pada Akhir Tahun
Rabu, 25 Mei 2022 - 08:03 WIB
KIEV - Militer Ukraina akan mengubah gelombang konflik dengan Rusia dan memasuki Krimea pada akhir tahun.Pernyataan sangat percaya diri itu diungkapkan Kepala Intelijen di Kementerian Pertahanan Ukraina Kirill Budanov.
“Situasi di medan perang akan berubah menguntungkan Kiev mulai Agustus ketika senjata yang dipasok Barat mencapai unit Ukraina,” ungkap Budanov kepada surat kabar Ukrainskaya Pravda pada Selasa (24/5/2022).
“Itulah yang akan menghasilkan perubahan haluan karena sekarang kita sangat kekurangan senjata berat,” papar dia.
“Rusia memiliki 12 bulan sumber daya untuk mengobarkan perang skala penuh dan setelah itu konflik antara Kiev dan Moskow akan berakhir dengan kembalinya wilayah pendudukan kami,” klaim kepala intelijen itu.
Ketika ditanya apakah "wilayah pendudukan" itu termasuk Krimea, yang sebagian besar memilih berpisah dengan Ukraina dan bergabung dengan Rusia dalam referendum 2014, Budanov menjawab dengan mengatakan, "Pada akhir tahun, kita setidaknya harus memasuki wilayah Krimea."
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu, yang juga berbicara pada Selasa, berbagi proyeksi yang sangat berbeda tentang apa yang akan terjadi di lapangan di Ukraina.
“Situasi di medan perang akan berubah menguntungkan Kiev mulai Agustus ketika senjata yang dipasok Barat mencapai unit Ukraina,” ungkap Budanov kepada surat kabar Ukrainskaya Pravda pada Selasa (24/5/2022).
“Itulah yang akan menghasilkan perubahan haluan karena sekarang kita sangat kekurangan senjata berat,” papar dia.
“Rusia memiliki 12 bulan sumber daya untuk mengobarkan perang skala penuh dan setelah itu konflik antara Kiev dan Moskow akan berakhir dengan kembalinya wilayah pendudukan kami,” klaim kepala intelijen itu.
Ketika ditanya apakah "wilayah pendudukan" itu termasuk Krimea, yang sebagian besar memilih berpisah dengan Ukraina dan bergabung dengan Rusia dalam referendum 2014, Budanov menjawab dengan mengatakan, "Pada akhir tahun, kita setidaknya harus memasuki wilayah Krimea."
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu, yang juga berbicara pada Selasa, berbagi proyeksi yang sangat berbeda tentang apa yang akan terjadi di lapangan di Ukraina.
tulis komentar anda