Mengerikan, Amunisi Putih Menyala Hujani Pabrik Baja Azovstal Ukraina
Senin, 16 Mei 2022 - 09:37 WIB
MARIUPOL - Amunisi putih yang menyala terang terlihat menghujani pabrik baja Azovstal di pelabuhan Mariupol, Ukraina . Pabrik tempat pasukan Kiev bersembunyi tersebut telah dikepung pasukan Rusia selama berminggu-minggu.
Pakar militer Inggris menyebut pemandangan mengerikan di pabrik baja itu mirip dengan serangan fosfor atau senjata pembakar.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan negosiasi "halus" sedang berlangsung untuk menyelamatkan para prajurit Ukraina yang bersembunyi di bawah kompleks pabrik baja yang luas tersebut.
Seorang perwira Ukraina di antara para pembela yang tersisa mengatakan 600 pejuang masih ada, 40 di antaranya terluka parah. Sedangkan warga sipil telah dievakuasi dari labirin bunker.
Jenis amunisi putih yang menyala itu belum bisa diidentifikasi. Video serangan itu di-posting pada hari Minggu di aplikasi pesan Telegram oleh Alexander Khodakovsky, seorang komandan republik Donetsk yang pro-Rusia.
"Jika Anda tidak tahu apa itu dan untuk tujuan apa—Anda bisa mengatakan bahwa itu bahkan indah," kata Khodakovsky dalam pesan di samping video.
Khodakovsky tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Tidak segera jelas pasukan mana yang menembakkan amunisi itu, atau dari mana.
Denys Shlega, seorang komandan Garda Nasional Ukraina, menggambarkan kondisi di bawah pabrik sebagai mengerikan.
"Tidak ada cukup obat atau peralatan bedah," kata Shlega kepada televisi Ukraina.
"Saat ini, kami memiliki sekitar 600 orang yang terluka. Sekitar 40 dalam kondisi sangat serius."
Shlega mengatakan pasukan Rusia telah menembus bagian-bagian pabrik baja. "Tetapi ini belum signifikan dan kami bertahan... bertahan dengan kekuatan terakhir kami," katanya, seperti dikutip Reuters, Senin (16/5/2022).
Pasukan Rusia telah mengepung Mariupol selama hampir dua bulan.
Rusia belum mengomentari senjata spesifik apa yang digunakan untuk menyerang pabrik tersebut.
Kementerian pertahanan Rusia tidak membalas permintaan tertulis dari wartawan untuk berkomentar tentang video tersebut.
Angkatan Bersenjata Ukraina menolak untuk segera memberikan komentar resmi. Kantor kejaksaannya mengatakan telah meluncurkan penyelidikan kemungkinan penggunaan senjata pembakar.
Amunisi fosfor putih dapat digunakan di medan perang untuk membuat tabir asap, menghasilkan penerangan, menandai target atau membakar bunker dan bangunan. Fosfor putih tidak dilarang sebagai senjata kimia di bawah konvensi internasional.
Kelompok hak asasi manusia telah mendesak larangan penggunaan amunisi fosfor karena luka bakar parah yang ditimbulkannya.
Amerika Serikat menggunakan amunisi fosfor dalam perang Vietnam dan perang Irak 2003-2011. Rusia menggunakannya dalam perang Chechnya.
Petro Andryushchenko, ajudan Wali Kota Mariupol, mengatakan bahwa Rusia telah menggunakan bom pembakar atau fosfor di Azovstal.
Andryushchenko berbicara dari wilayah yang dikuasai Ukraina. Namun, komentarnya belum bisa diverifikasi.
Hamish Stephen de Bretton-Gordon, mantan komandan Resimen Gabungan Kimia, Biologi, Radiologi dan Nuklir Inggris, mengatakan itu sangat mirip fosfor, tetapi hanya sampel yang bisa memberikan konfirmasi mutlak.
"Itu sangat mirip dengan roket fosfor putih atau peluru artileri yang meledak tepat di atas tanah atau di atas tanah," katanya kepada Reuters.
Pakar militer Inggris menyebut pemandangan mengerikan di pabrik baja itu mirip dengan serangan fosfor atau senjata pembakar.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan negosiasi "halus" sedang berlangsung untuk menyelamatkan para prajurit Ukraina yang bersembunyi di bawah kompleks pabrik baja yang luas tersebut.
Seorang perwira Ukraina di antara para pembela yang tersisa mengatakan 600 pejuang masih ada, 40 di antaranya terluka parah. Sedangkan warga sipil telah dievakuasi dari labirin bunker.
Jenis amunisi putih yang menyala itu belum bisa diidentifikasi. Video serangan itu di-posting pada hari Minggu di aplikasi pesan Telegram oleh Alexander Khodakovsky, seorang komandan republik Donetsk yang pro-Rusia.
"Jika Anda tidak tahu apa itu dan untuk tujuan apa—Anda bisa mengatakan bahwa itu bahkan indah," kata Khodakovsky dalam pesan di samping video.
Khodakovsky tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Tidak segera jelas pasukan mana yang menembakkan amunisi itu, atau dari mana.
Denys Shlega, seorang komandan Garda Nasional Ukraina, menggambarkan kondisi di bawah pabrik sebagai mengerikan.
"Tidak ada cukup obat atau peralatan bedah," kata Shlega kepada televisi Ukraina.
"Saat ini, kami memiliki sekitar 600 orang yang terluka. Sekitar 40 dalam kondisi sangat serius."
Shlega mengatakan pasukan Rusia telah menembus bagian-bagian pabrik baja. "Tetapi ini belum signifikan dan kami bertahan... bertahan dengan kekuatan terakhir kami," katanya, seperti dikutip Reuters, Senin (16/5/2022).
Pasukan Rusia telah mengepung Mariupol selama hampir dua bulan.
Rusia belum mengomentari senjata spesifik apa yang digunakan untuk menyerang pabrik tersebut.
Kementerian pertahanan Rusia tidak membalas permintaan tertulis dari wartawan untuk berkomentar tentang video tersebut.
Angkatan Bersenjata Ukraina menolak untuk segera memberikan komentar resmi. Kantor kejaksaannya mengatakan telah meluncurkan penyelidikan kemungkinan penggunaan senjata pembakar.
Amunisi fosfor putih dapat digunakan di medan perang untuk membuat tabir asap, menghasilkan penerangan, menandai target atau membakar bunker dan bangunan. Fosfor putih tidak dilarang sebagai senjata kimia di bawah konvensi internasional.
Kelompok hak asasi manusia telah mendesak larangan penggunaan amunisi fosfor karena luka bakar parah yang ditimbulkannya.
Amerika Serikat menggunakan amunisi fosfor dalam perang Vietnam dan perang Irak 2003-2011. Rusia menggunakannya dalam perang Chechnya.
Petro Andryushchenko, ajudan Wali Kota Mariupol, mengatakan bahwa Rusia telah menggunakan bom pembakar atau fosfor di Azovstal.
Andryushchenko berbicara dari wilayah yang dikuasai Ukraina. Namun, komentarnya belum bisa diverifikasi.
Hamish Stephen de Bretton-Gordon, mantan komandan Resimen Gabungan Kimia, Biologi, Radiologi dan Nuklir Inggris, mengatakan itu sangat mirip fosfor, tetapi hanya sampel yang bisa memberikan konfirmasi mutlak.
"Itu sangat mirip dengan roket fosfor putih atau peluru artileri yang meledak tepat di atas tanah atau di atas tanah," katanya kepada Reuters.
(min)
tulis komentar anda