AS Sangkal Bantu Ukraina Habisi Jenderal Rusia

Jum'at, 06 Mei 2022 - 16:14 WIB
AS sangkal memberikan informasi intelijen untuk membantu mereka membunuh jenderal Rusia. Foto/dailynationtoday
WASHINGTON - Juru bicara Pentagon membantah bahwa Amerika Serikat (AS) memberikan informasi intelijen kepada militer Ukraina untuk membantu mereka membunuh para pemimpin militer Rusia .

"Kami tidak memberikan informasi intelijen tentang lokasi pemimpin militer senior di medan perang atau berpartisipasi dalam keputusan penargetan militer Ukraina," kata John Kirby, meskipun Departemen Pertahanan memberikan informasi intelijen kepada Ukraina seperti dikutip dari Washington Examiner, Jumat (6/5/2022).

Penyangkalan Kirby datang sehari setelah New York Times melaporkan bahwa intelijen yang diberikan AS ke Ukraina telah menyebabkan pembunuhan sebanyak 12 jenderal Rusia. Jumlah jenderal yang tewas dikaitkan dengan pejabat Ukraina yang tidak disebutkan namanya.





"Warga Ukraina, sejujurnya, memiliki lebih banyak informasi daripada kami," ucap Kirby.

"Ini adalah negara mereka, wilayah mereka, dan mereka memiliki kemampuan pengumpulan intelijen yang mumpuni. Ukraina menggabungkan informasi yang kami dan mitra lain berikan dengan intelijen yang mereka kumpulkan sendiri di medan perang. Dan kemudian mereka membuat keputusan sendiri, dan mereka mengambil tindakan mereka sendiri," tuturnya.

Informasi intelijen yang diberikan AS ke Ukraina telah menjadi bagian penting dari kemampuan Ukraina untuk mencegah Rusia menduduki Ibu Kota Kiev dan menahan pasukan Rusia di Donbas.

"Kami masih akan menilai bahwa Ukraina melakukan perlawanan yang sangat keras dan bahwa Rusia belum membuat kemajuan yang kami yakini mereka harapkan pada titik ini di Donbas," ujar Kirby.

Menyusul perjalanan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin ke Ukraina dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Austin mengatakan AS ingin Ukraina melemahkan militer Rusia ke titik di mana mereka tidak dapat melakukan operasi militer serupa.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More