Terungkap, AS Latih Tentara Ukraina di Bekas Pangkalan Nazi Wehrmacht
Kamis, 05 Mei 2022 - 07:02 WIB
Berbicara kepada wartawan pada Rabu, Hilbert mengkonfirmasi laporan sebelumnya bahwa pasukan Garda Nasional Florida sedang melatih orang Ukraina tentang howitzer M777 baru yang dikirim AS sebagai bantuan militer ke Kiev.
Kelompok pertama, yang menurut pejabat Pentagon pada Senin berjumlah 170 instruktur, telah kembali ke Ukraina, sementara 50-60 orang lainnya sedang menyelesaikan pelatihan mereka, menurut Hilbert.
“Mereka memahami bagaimana mengoperasikannya dan menggunakannya seefektif yang mereka bisa sendiri dan sesuai dengan taktik dan doktrin mereka sendiri,” ujar Hilbert, mengacu pada perangkat keras baru.
Dia menyebut orang-orang Ukraina yang datang ke Jerman untuk pelatihan "sangat termotivasi, sangat profesional," menurut komentar yang dilaporkan Bloomberg News.
Hilbert mengungkapkan AS telah menghabiskan sekitar USD126 juta selama tujuh tahun terakhir untuk melatih pasukan Ukraina, termasuk membangun seluruh pangkalan di Ukraina barat untuk tujuan tersebut.
Sekitar 23.000 tentara telah dilatih di Ukraina pada Januari 2022, katanya. Pasukan Kiev juga mengambil bagian dalam “lebih dari selusin” latihan skala besar dengan pasukan AS di Jerman sejak 2015.
Ketegangan antara Ukraina dan Rusia dimulai setelah kudeta Februari 2014 yang didukung AS di Kiev, menggulingkan pemerintah yang terpilih secara demokratis.
Kudeta itu memicu referendum untuk bergabung kembali dengan Rusia di Krimea dan deklarasi kemerdekaan di wilayah timur Donetsk dan Lugansk.
"Hal terburuk yang dilakukan Rusia adalah memberi kami waktu delapan tahun untuk bersiap," ujar Hilbert kepada wartawan, seraya menambahkan pasukan Ukraina mengikuti pelatihan AS "dalam hati" dan membangun korps perwira non-komisi yang efektif.
Letnan Kolonel Todd Hopkins dari Garda Nasional Florida mengatakan unitnya sedang merencanakan latihan tingkat divisi di Ukraina ketika perintah datang untuk menarik diri.
Kelompok pertama, yang menurut pejabat Pentagon pada Senin berjumlah 170 instruktur, telah kembali ke Ukraina, sementara 50-60 orang lainnya sedang menyelesaikan pelatihan mereka, menurut Hilbert.
“Mereka memahami bagaimana mengoperasikannya dan menggunakannya seefektif yang mereka bisa sendiri dan sesuai dengan taktik dan doktrin mereka sendiri,” ujar Hilbert, mengacu pada perangkat keras baru.
Dia menyebut orang-orang Ukraina yang datang ke Jerman untuk pelatihan "sangat termotivasi, sangat profesional," menurut komentar yang dilaporkan Bloomberg News.
Hilbert mengungkapkan AS telah menghabiskan sekitar USD126 juta selama tujuh tahun terakhir untuk melatih pasukan Ukraina, termasuk membangun seluruh pangkalan di Ukraina barat untuk tujuan tersebut.
Sekitar 23.000 tentara telah dilatih di Ukraina pada Januari 2022, katanya. Pasukan Kiev juga mengambil bagian dalam “lebih dari selusin” latihan skala besar dengan pasukan AS di Jerman sejak 2015.
Ketegangan antara Ukraina dan Rusia dimulai setelah kudeta Februari 2014 yang didukung AS di Kiev, menggulingkan pemerintah yang terpilih secara demokratis.
Kudeta itu memicu referendum untuk bergabung kembali dengan Rusia di Krimea dan deklarasi kemerdekaan di wilayah timur Donetsk dan Lugansk.
"Hal terburuk yang dilakukan Rusia adalah memberi kami waktu delapan tahun untuk bersiap," ujar Hilbert kepada wartawan, seraya menambahkan pasukan Ukraina mengikuti pelatihan AS "dalam hati" dan membangun korps perwira non-komisi yang efektif.
Letnan Kolonel Todd Hopkins dari Garda Nasional Florida mengatakan unitnya sedang merencanakan latihan tingkat divisi di Ukraina ketika perintah datang untuk menarik diri.
tulis komentar anda