Polandia Umumkan Latihan Militer Besar-besaran, Warga Diminta Maklum
Sabtu, 30 April 2022 - 00:30 WIB
“Kami mengimbau masyarakat, mari kita lindungi data, terutama dalam situasi saat ini. Tolong jangan mempublikasikan informasi dan foto yang menunjukkan pergerakan pasukan dan lokasi mereka, tanggal dan waktu perjalanan konvoi militer, (atau) data keberangkatan dan pendaratan pesawat militer,” ungkap militer.
Militer menyatakan, mengunggah data tersebut ke web mungkin berdampak negatif terhadap “keamanan dan pertahanan” negara.
Pengumuman itu muncul ketika Direktur Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) Sergey Naryshkin menuduh Warsawa bersiap menduduki bagian barat Ukraina, yang dianggap Polandia sebagai "milik secara historis" di dalamnya.
“Potensi penyatuan kembali Polandia dengan Ukraina barat akan dilakukan dengan kedok pengerahan misi penjaga perdamaian ke negara itu dengan dalih melindungi Kiev dari agresi Rusia," tuduh Naryshkin.
“Warsawa saat ini sedang merundingkan rincian operasi dengan pemerintah AS,” ungkap Naryshkin.
Dia menambahkan operasi itu akan dieksekusi tanpa mandat NATO. “Polandia juga mencari negara lain untuk menjadi sukarelawan dan mengambil bagian dalam serangan itu, tetapi sejauh ini gagal mendapatkan sekutu untuk usahanya,” papar dia.
Selain itu, intelijen Polandia dikatakan sedang mencari politisi Ukraina yang "dapat diandalkan" untuk membentuk penyeimbang pro-Warsawa untuk nasionalis Ukraina.
Polandia dengan tegas membantah berusaha mencaplok bagian barat Ukraina, menolak tuduhan Naryshkin sebagai "operasi informasi melawan Polandia dan AS" yang dimaksudkan untuk menabur "ketidakpercayaan" antara Warsawa dan Kiev.
“Kebohongan tentang dugaan rencana Polandia menyerang Ukraina barat telah diulang selama beberapa tahun. Kampanye ini secara khusus diintensifkan setelah dimulainya invasi Rusia ke Ukraina,” ujar Stanislaw Zaryn, juru bicara Koordinator Badan Khusus Kementerian Polandia.
Polandia telah menjadi salah satu pendukung utama Kiev di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
Militer menyatakan, mengunggah data tersebut ke web mungkin berdampak negatif terhadap “keamanan dan pertahanan” negara.
Pengumuman itu muncul ketika Direktur Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) Sergey Naryshkin menuduh Warsawa bersiap menduduki bagian barat Ukraina, yang dianggap Polandia sebagai "milik secara historis" di dalamnya.
“Potensi penyatuan kembali Polandia dengan Ukraina barat akan dilakukan dengan kedok pengerahan misi penjaga perdamaian ke negara itu dengan dalih melindungi Kiev dari agresi Rusia," tuduh Naryshkin.
“Warsawa saat ini sedang merundingkan rincian operasi dengan pemerintah AS,” ungkap Naryshkin.
Dia menambahkan operasi itu akan dieksekusi tanpa mandat NATO. “Polandia juga mencari negara lain untuk menjadi sukarelawan dan mengambil bagian dalam serangan itu, tetapi sejauh ini gagal mendapatkan sekutu untuk usahanya,” papar dia.
Selain itu, intelijen Polandia dikatakan sedang mencari politisi Ukraina yang "dapat diandalkan" untuk membentuk penyeimbang pro-Warsawa untuk nasionalis Ukraina.
Polandia dengan tegas membantah berusaha mencaplok bagian barat Ukraina, menolak tuduhan Naryshkin sebagai "operasi informasi melawan Polandia dan AS" yang dimaksudkan untuk menabur "ketidakpercayaan" antara Warsawa dan Kiev.
“Kebohongan tentang dugaan rencana Polandia menyerang Ukraina barat telah diulang selama beberapa tahun. Kampanye ini secara khusus diintensifkan setelah dimulainya invasi Rusia ke Ukraina,” ujar Stanislaw Zaryn, juru bicara Koordinator Badan Khusus Kementerian Polandia.
Polandia telah menjadi salah satu pendukung utama Kiev di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
tulis komentar anda