Eropa pada AS: Kami Tak Akan Dukung Penerapan Kembali Sanksi Iran
Sabtu, 20 Juni 2020 - 01:03 WIB
PARIS - Inggris, Prancis dan Jerman menegaskan mereka tidak akan mendukung upaya Amerika Serikat (AS) secara sepihak memicu penerapan kembali sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Iran.
Meski demikian, kekuatan Eropa ingin berunding dengan Iran terkait pelanggaran pada kesepakatan nuklir 2015. Sesuai kesepakatan itu, kekuatan dunia membatasi program nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi, embargo senjata PBB yang akan berakhir pada Oktober.
AS yang keluar dari kesepakatan itu pada 2018 menyatakan ingin memperpanjang embargo tersebut.
Jika Dewan Keamanan PBB tidak memperpanjang embargo, AS mengancam memicu penerapan kembali semua sanksi PBB pada Iran, menggunakan proses yang ada dalam kesepakatan nuklir.
Langkah itu akan mematikan kesepakatan nuklir itu. “Kami sangat yakin bahwa semua upaya sepihak untuk memicu penerapan kembali sanksi PBB akan memiliki konsekuensi sangat serius pada Dewan Keamanan PBB,” papar pernyataan bersama tiga menteri luar negeri dari Eropa itu.
“Kami tidak akan mendukung keputusan semacam itu, yang akan tidak sesuai dengan upaya kami sekarang untuk mempertahankan JCPoA (kesepakatan nuklir Iran),” ungkap mereka.
Para diplomat Eropa bekerja dengan kompromi, tapi tidak jelas apakah mereka dapat memuaskan AS serta Rusia dan China yang tetap berada dalam kesepakatan itu.
“Kami yakin rencana mencabut embargo senjata konvensional PBB akan memiliki dampak besar bagi keamanan dan stabilitas regional,” papar tiga negara Eropa itu. (Baca Juga: Israel Blokir Jalan-jalan Lokal Tepi Barat Menuju Lembah Jordan)
Trio Eropa itu berkoordinasi dengan China dan Rusia dalam isu itu. (Lihat Video: Rindu dan Dianggap Mirip Anaknya, Seorang PSK Culik Anak Tujuh Tahun)
Meski demikian, kekuatan Eropa ingin berunding dengan Iran terkait pelanggaran pada kesepakatan nuklir 2015. Sesuai kesepakatan itu, kekuatan dunia membatasi program nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi, embargo senjata PBB yang akan berakhir pada Oktober.
AS yang keluar dari kesepakatan itu pada 2018 menyatakan ingin memperpanjang embargo tersebut.
Jika Dewan Keamanan PBB tidak memperpanjang embargo, AS mengancam memicu penerapan kembali semua sanksi PBB pada Iran, menggunakan proses yang ada dalam kesepakatan nuklir.
Langkah itu akan mematikan kesepakatan nuklir itu. “Kami sangat yakin bahwa semua upaya sepihak untuk memicu penerapan kembali sanksi PBB akan memiliki konsekuensi sangat serius pada Dewan Keamanan PBB,” papar pernyataan bersama tiga menteri luar negeri dari Eropa itu.
“Kami tidak akan mendukung keputusan semacam itu, yang akan tidak sesuai dengan upaya kami sekarang untuk mempertahankan JCPoA (kesepakatan nuklir Iran),” ungkap mereka.
Para diplomat Eropa bekerja dengan kompromi, tapi tidak jelas apakah mereka dapat memuaskan AS serta Rusia dan China yang tetap berada dalam kesepakatan itu.
“Kami yakin rencana mencabut embargo senjata konvensional PBB akan memiliki dampak besar bagi keamanan dan stabilitas regional,” papar tiga negara Eropa itu. (Baca Juga: Israel Blokir Jalan-jalan Lokal Tepi Barat Menuju Lembah Jordan)
Trio Eropa itu berkoordinasi dengan China dan Rusia dalam isu itu. (Lihat Video: Rindu dan Dianggap Mirip Anaknya, Seorang PSK Culik Anak Tujuh Tahun)
(sya)
tulis komentar anda