Militer Ukraina: Tentara Rusia Coba Serbu Pabrik Baja Azovstal

Senin, 25 April 2022 - 07:43 WIB
Pabrik baja Azovstal, benteng terakhir militer Ukraina di Mariupol. Militer Kiev tuduh tentara Rusia mencoba menyerbu pabrik tersebut. Foto/REUTERS/Alexander Ermochenko
KIEV - Militer Kiev mengeklaim tentara Rusia berusaha menyerbu pabrik baja Azovstal, bentang terakhir militer Ukraina di Mariupol. Klaim itu bertentangan dengan komentar Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu bahwa kompleks itu tidak perlu diambil alih.

Komando angkatan bersenjata Ukraina menulis di Facebook bahwa pasukan Rusia menembak dan melakukan operasi ofensif di wilayah sekitar Azovstal, serta melakukan serangan udara terhadap infrastruktur sipil.

Serhiy Volyna, komandan pasukan brigade Marinir ke-36 Ukraina di Mariupol, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan seorang anggota Parlemen oposisi yang ditayangkan di YouTube pada hari Minggu bahwa Rusia menyerang kompleks itu dengan pengeoman udara dan artileri.

"Kami mengambil korban, situasinya kritis...kami memiliki sangat banyak orang yang terluka, (beberapa) sekarat, ini (situasi) yang sulit dengan senjata, amunisi, makanan, obat-obatan...situasinya memburuk dengan cepat," kata Volyna, yang berbicara dari lokasinya di pabrik baja Azovstal, seperti dikutip Reuters, Senin (25/4/2022).





Konstantin Ivaschenko, pejabat yang ditunjuk sebagai Wali Kota Mariupol oleh Rusia tetapi tidak diakui oleh Ukraina, membantah bahwa ada pertempuran yang terjadi di kota itu dalam komentar yang dilaporkan oleh kantor berita Rusia, TASS, pada hari Minggu.

Klaim kedua pihak tidak bisa diverifikasi secara independen.

Pabrik baja Azovstal adalah benteng utama Ukraina yang tersisa di Mariupol, sebuah kota yang telah mengalami pengeboman berkelanjutan sejak dimulainya invasi Rusia pada 24 Februari.

Sebelumnya pada hari Minggu, penasihat presiden Ukraina Oleksiy Arestovych menulis di Facebook bahwa pasukan Rusia berusaha untuk menghabisi para pembela Azovstal dan lebih dari 1.000 warga sipil yang bersembunyi di pabrik.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More