Muslim Delhi Jadi Korban Penggusuran, India Tiru Cara-cara Israel?
Kamis, 21 April 2022 - 19:06 WIB
"Mereka (pejabat sipil) dapat dengan mudah menghentikan pembongkaran, terutama setelah perintah pengadilan. Jika mereka menunggu 10 menit, hotel kami akan diselamatkan," ujar dia.
"Mengapa terburu-buru? Mereka seharusnya memberi kami setidaknya satu atau dua hari peringatan," ujar Afsar.
Banyak orang mengkonfirmasi kepada Sputnik bahwa tidak ada pemberitahuan yang diberikan kepada warga sebelum pembongkaran dilakukan.
NDMC mengatakan buku peraturannya memungkinkan mereka menghapus semua struktur ilegal yang dibangun di trotoar dan jalan.
Amit Dwivedi, advokat Pengadilan Tinggi Delhi, mengatakan, "Sebagian besar waktu, MCD wajib memberikan pemberitahuan setidaknya 30 hari sebelumnya. Namun, ada pengecualian ketika MCD dapat menggusur tetapi kemudian harus menjelaskan urgensi situasi."
“Namun otoritas sipil belum menjelaskan urgensi untuk melakukan pembongkaran,” papar Dwivedi.
Banyak warga yang juga geram dengan dibobolnya pintu masjid.
"Jika ada konstruksi ilegal, hancurkan. Tapi hukum harus sama untuk semua orang. Jika masjid di tempat yang salah, kuil juga di tempat yang salah," tegas Shehnaz Begum, seorang warga Muslim.
"Apakah Anda (BJP) mencoba menghentikan kami mengikuti praktik keagamaan kami?" tanya Begum.
Sementara itu, Sputnik juga berbicara dengan Ganesh Kumar Gupta, seorang warga Hindu yang toko jus buahnya juga dirusak aparat.
"Mengapa terburu-buru? Mereka seharusnya memberi kami setidaknya satu atau dua hari peringatan," ujar Afsar.
Banyak orang mengkonfirmasi kepada Sputnik bahwa tidak ada pemberitahuan yang diberikan kepada warga sebelum pembongkaran dilakukan.
NDMC mengatakan buku peraturannya memungkinkan mereka menghapus semua struktur ilegal yang dibangun di trotoar dan jalan.
Amit Dwivedi, advokat Pengadilan Tinggi Delhi, mengatakan, "Sebagian besar waktu, MCD wajib memberikan pemberitahuan setidaknya 30 hari sebelumnya. Namun, ada pengecualian ketika MCD dapat menggusur tetapi kemudian harus menjelaskan urgensi situasi."
“Namun otoritas sipil belum menjelaskan urgensi untuk melakukan pembongkaran,” papar Dwivedi.
Banyak warga yang juga geram dengan dibobolnya pintu masjid.
"Jika ada konstruksi ilegal, hancurkan. Tapi hukum harus sama untuk semua orang. Jika masjid di tempat yang salah, kuil juga di tempat yang salah," tegas Shehnaz Begum, seorang warga Muslim.
"Apakah Anda (BJP) mencoba menghentikan kami mengikuti praktik keagamaan kami?" tanya Begum.
Sementara itu, Sputnik juga berbicara dengan Ganesh Kumar Gupta, seorang warga Hindu yang toko jus buahnya juga dirusak aparat.
Lihat Juga :
tulis komentar anda