Khamenei: Masa Depan Iran Tak Boleh Dikaitkan dengan Pembicaraan Nuklir
Jum'at, 15 April 2022 - 02:30 WIB
TEHERAN - Pemimpin tertinggi spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei , masa depan negaranya tidak boleh dikaitkan dengan keberhasilan atau runtuhnya pembicaraan nuklir dengan kekuatan dunia.
Dia juga menambahkan bahwa negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 “berjalan dengan baik”. Khamenei, yang memiliki keputusan terakhir tentang semua masalah negara seperti program nuklir Iran, membuat komentar sekitar sebulan setelah hampir satu tahun pembicaraan tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat (AS) terhenti.
"Sama sekali jangan menunggu negosiasi nuklir dalam perencanaan negara dan bergerak maju," kata Khamenei dalam pertemuan para pejabat senior, lapor TV pemerintah Iran, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (13/4/2022).
“Jangan biarkan pekerjaan Anda terganggu apakah negosiasi mencapai hasil positif atau semi positif atau negatif,” lanjutnya.
Pada tahun 2018, Presiden AS saat itu Donald Trump meninggalkan kesepakatan nuklir dan menerapkan kembali sanksi yang telah melumpuhkan ekonomi Iran. Setahun kemudian, Iran mulai melanggar batasan yang diberlakukan pada program nuklirnya oleh perjanjian 2015 untuk mempersulit pengembangan bom. Iran mengatakan program nuklirnya hanya untuk penggunaan damai.
“Amerika Serikat melanggar janjinya (dengan keluar dari kesepakatan) dan sekarang mereka telah mencapai jalan buntu sementara Iran tidak dalam situasi seperti itu,” kata Khamenei, sambil meminta para perunding nuklir Iran untuk terus “menolak tuntutan berlebihan Amerika”.
Salah satu masalah yang belum terselesaikan adalah apakah Washington akan menghapus Korps Pengawal Revolusi (IRGC) elit Iran dari daftar Organisasi Teroris Asing (FTO) AS, seperti yang diminta oleh Teheran agar kesepakatan itu dapat dihidupkan kembali.
Dia juga menambahkan bahwa negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 “berjalan dengan baik”. Khamenei, yang memiliki keputusan terakhir tentang semua masalah negara seperti program nuklir Iran, membuat komentar sekitar sebulan setelah hampir satu tahun pembicaraan tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat (AS) terhenti.
"Sama sekali jangan menunggu negosiasi nuklir dalam perencanaan negara dan bergerak maju," kata Khamenei dalam pertemuan para pejabat senior, lapor TV pemerintah Iran, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (13/4/2022).
“Jangan biarkan pekerjaan Anda terganggu apakah negosiasi mencapai hasil positif atau semi positif atau negatif,” lanjutnya.
Pada tahun 2018, Presiden AS saat itu Donald Trump meninggalkan kesepakatan nuklir dan menerapkan kembali sanksi yang telah melumpuhkan ekonomi Iran. Setahun kemudian, Iran mulai melanggar batasan yang diberlakukan pada program nuklirnya oleh perjanjian 2015 untuk mempersulit pengembangan bom. Iran mengatakan program nuklirnya hanya untuk penggunaan damai.
“Amerika Serikat melanggar janjinya (dengan keluar dari kesepakatan) dan sekarang mereka telah mencapai jalan buntu sementara Iran tidak dalam situasi seperti itu,” kata Khamenei, sambil meminta para perunding nuklir Iran untuk terus “menolak tuntutan berlebihan Amerika”.
Salah satu masalah yang belum terselesaikan adalah apakah Washington akan menghapus Korps Pengawal Revolusi (IRGC) elit Iran dari daftar Organisasi Teroris Asing (FTO) AS, seperti yang diminta oleh Teheran agar kesepakatan itu dapat dihidupkan kembali.
tulis komentar anda