Pemimpin Chechnya Kadyrov: Pasukan Rusia Akan Rebut Kiev!
Senin, 11 April 2022 - 09:09 WIB
Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, mengatakan pasukan Rusia akan merebut Kiev dari Ukraina. Foto/REUTERS
MOSKOW - Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov , mengatakan pada Senin (11/4/2022) pagi bahwa pasukan Rusia akan merebut Kiev, Ukraina .
Menurutnya, akan ada serangan oleh pasukan Moskow tidak hanya di pelabuhan Mariupol yang terkepung, tetapi juga di Kiev dan kota-kota Ukraina lainnya.
"Akan ada serangan...tidak hanya di Mariupol, tetapi juga di tempat lain, kota dan desa," kata Kadyrov dalam sebuah video yang di-posting di saluran Telegramnya.
"Luhansk dan Donetsk—kami akan sepenuhnya membebaskan di tempat pertama...dan kemudian mengambil Kiev dan semua kota lainnya."
Kadyrov, yang sering menggambarkan dirinya sebagai "prajurit kaki" Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan tidak ada keraguan tentang Kiev.
“Saya jamin: Tidak ada satu langkah pun yang akan diambil kembali,” kata Kadyrov, seperti dikutip Reuters.
Kadyrov telah berulang kali dituduh oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa melakukan pelanggaran hak asasi manusia, sebuah tuduhan yang telah dibantahnya.
Moskow berperang dua kali dengan separatis di Chechnya, wilayah berpenduduk mayoritas Muslim di Rusia selatan, setelah pecahnya Uni Soviet pada 1991.
Tetapi sejak itu, Moskow telah menggelontorkan sejumlah besar uang ke wilayah itu untuk membangunnya kembali dan memberi Kadyrov otonomi yang luas.
Kremlin menggambarkan tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" untuk demiliterisasi dan "de-Nazifikasi" tetangganya dan pada hari Minggu Rusia mengintensifkan serangannya di Ukraina timur.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Menurutnya, akan ada serangan oleh pasukan Moskow tidak hanya di pelabuhan Mariupol yang terkepung, tetapi juga di Kiev dan kota-kota Ukraina lainnya.
"Akan ada serangan...tidak hanya di Mariupol, tetapi juga di tempat lain, kota dan desa," kata Kadyrov dalam sebuah video yang di-posting di saluran Telegramnya.
"Luhansk dan Donetsk—kami akan sepenuhnya membebaskan di tempat pertama...dan kemudian mengambil Kiev dan semua kota lainnya."
Kadyrov, yang sering menggambarkan dirinya sebagai "prajurit kaki" Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan tidak ada keraguan tentang Kiev.
“Saya jamin: Tidak ada satu langkah pun yang akan diambil kembali,” kata Kadyrov, seperti dikutip Reuters.
Kadyrov telah berulang kali dituduh oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa melakukan pelanggaran hak asasi manusia, sebuah tuduhan yang telah dibantahnya.
Moskow berperang dua kali dengan separatis di Chechnya, wilayah berpenduduk mayoritas Muslim di Rusia selatan, setelah pecahnya Uni Soviet pada 1991.
Tetapi sejak itu, Moskow telah menggelontorkan sejumlah besar uang ke wilayah itu untuk membangunnya kembali dan memberi Kadyrov otonomi yang luas.
Kremlin menggambarkan tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" untuk demiliterisasi dan "de-Nazifikasi" tetangganya dan pada hari Minggu Rusia mengintensifkan serangannya di Ukraina timur.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(min)
tulis komentar anda