AS Ingin Membuat Mesin Perang Rusia Kelaparan, Begini Caranya

Sabtu, 09 April 2022 - 01:34 WIB
Pejabat Kremlin, yang menggambarkan tindakan Rusia di Ukraina sebagai "operasi militer khusus" bersikeras bahwa sanksi Barat tidak akan berpengaruh pada tujuan mereka dan akan memperkuat dukungan Rusia.

Adeyemo mengatakan Amerika Serikat dan sekutu Eropa-nya akan menargetkan rantai pasokan militer Rusia untuk menolak akses ke komponen kunciā€”hal-hal yang penting untuk membangun tank mereka, untuk memasok rudal dan memastikan bahwa mereka memiliki lebih sedikit sumber daya untuk berperang di Ukraina, juga untuk memproyeksikan kekuatan di masa depan.

"Saya pikir dampaknya akan langsung sama seperti dampak langsung terhadap ekonomi dari sanksi sebelumnya," kata Adeyemo.

Pejabat AS itu memperkirakan ekonomi Rusia menuju kontraksi 10 persen tahun ini dan inflasi mendekati 20 persen.

Dia menolak untuk mengatakan apakah daftar sanksi baru terhadap perusahaan milik negara Rusia yang diharapkan pada hari Kamis akan mencakup pemasok komponen untuk industri pertahanan.

Direktur Dewan Ekonomi Gedung Putih Brian Deese mengatakan pada hari Rabu bahwa paket sanksi terbaru pemerintahan Biden akan melarang transaksi dengan raksasa pertahanan negara Rusia United Aircraft Corp, pembuat jet tempur Sukhoi dan MiG, dan United Shipbuilding Corp.

Adeyemo mengatakan sektor pertahanan Rusia sejak 2014 telah mendirikan perusahaan terdepan untuk memperoleh pasokan dan bahan penting untuk membangun militer Moskow. Sejumlah perusahaan ini menjadi sasaran sanksi bulan lalu.

Menurut Adeyemo, sanksi keuangan telah memaksa Rusia untuk menghabiskan lebih banyak pendapatan energi mata uang keras untuk mempertahankan mata uang rubelnya, memakan dana yang tersedia untuk upaya perang.

Setelah kehilangan 45 persen nilainya terhadap dolar dalam dua minggu pertama invasi Ukraina, rubel Rusia telah naik tepat di bawah level sebelum perang, berkat kontrol modal oleh Moskow dan distorsi oleh bank sentral Rusia.

"Artinya Rusia memiliki lebih sedikit uang dan presiden terpaksa membuat pilihan antara menopang ekonomi dan berinvestasi dalam perang di Ukraina," kata Adeyemo.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More