Rusia Berharap Operasi Militer di Ukraina Berakhir Beberapa Hari Lagi

Jum'at, 08 April 2022 - 15:27 WIB
“Kami menyangkal militer Rusia dapat memiliki kesamaan dengan kekejaman ini dan mayat-mayat diperlihatkan di jalan-jalan (kota) Bucha,” papar dia kepada Sky News.

“Kita hidup di hari-hari kepalsuan dan kebohongan,” tegas dia.

“Rusia tertarik pada penyelidikan yang benar-benar independen dan objektif atas semua kejahatan” yang dilakukan di Ukraina,” ungkap Peskov.

Menurut Peskov, salah satu tujuan operasi Rusia adalah mencegah konflik yang lebih besar, yaitu potensi Perang Dunia III yang kemungkinan akan melibatkan serangan nuklir.

“Jika Ukraina bergabung dengan NATO dan kemudian mencoba merebut Krimea melalui cara militer, blok tersebut harus mempertahankannya,” papar dia.

Dia menambahkan bahwa hal itu dapat menyebabkan konflik global. “Ukraina telah menjadi pusat anti-Rusia sejak 2014,” ungkap juru bicara Kremlin, dengan alasan NATO bukanlah entitas yang murni defensif.

“Ini bukan aliansi damai. Itu disesuaikan untuk konfrontasi dan tujuan utama keberadaannya adalah untuk menghadapi negara kita,” tegas Peskov.

Wawancara Peskov segera menuai kritik dari pejabat Inggris. Anggota parlemen Inggris Tom Tugendhat yang juga kepala Komite Urusan Luar Negeri itu mencap kata-kata juru bicara Rusia itu sebagai “kebohongan (yang) tidak dimaksudkan untuk dipercaya.”

Tugendhat terlibat dalam Perang Irak ilegal, sebagai anggota angkatan bersenjata Inggris.

Rusia melancarkan serangan besar-besaran terhadap Ukraina pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk yang ditandatangani pada 2014, dan pengakuan Rusia atas kemerdekaan republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More