Rusia Bombardir 64 Objek Militer Ukraina, Termasuk Sistem Rudal S-300 dan Buk-M1
Kamis, 31 Maret 2022 - 08:46 WIB
MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan 64 objek militer di Ukraina dibombardir dalam sehari. Beberapa target itu termasuk tiga sistem pertahanan rudal, yakni satu S-300 dan dua Buk-M1.
Berbicara pada konferensi pers harian pada Rabu di Moskow, juru bicara Kementerian Pertahanan Igor Konashenkov mengatakan selain tiga sistem pertahanan rudal, tiga instalasi peluncur roket ganda, dua baterai artileri, dua depot bahan bakar besar, dan 49 area konsentrasi peralatan militer Ukraina juga hancur.
Juga, lanjut Konashenkov, dua depot amunisi besar terkena rudal yang ditembakkan dari sistem rudal balistik jarak pendek mobile Iskander.
Menurutnya, satu jet tempur Su-24 Ukraina jatuh dalam pertempuran udara di perbatasan Ukraina-Belarusia, sementara sistem pertahanan udara Rusia menjatuhkan 10 kendaraan udara tak berawak Kyiv.
"Secara total, sejak awal operasi militer khusus, 124 pesawat dan 77 helikopter, 214 sistem rudal anti-pesawat, 321 kendaraan udara tak berawak, 1.752 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 184 peluncur roket ganda, 734 artileri lapangan dan senjata mortir, serta 1.640 unit kendaraan militer khusus telah dihancurkan," katanya, seperti dikutip Anadolu Agency, Kamis (31/3/2022).
Konashenkov mengatakan seorang anggota komunitas Yahudi di pusat kota Uman di Ukraina memberi militer Rusia bukti yang menunjukkan militer Ukraina mengubah sinagoge kota menjadi benteng, mengirimkan senjata dan amunisi, dan kemudian menyamarkannya sebagai kantong sampah.
"Untuk transportasi nasionalis dan tentara bayaran asing dari wilayah barat Ukraina, seperti terlihat jelas di foto, mereka menggunakan bus yang memiliki warna kendaraan sekolah dengan tanda 'Anak-anak' yang sesuai," kata Konashenkov.
Dia mencatat bahwa tentara Ukraina sering menggunakan kendaraan dengan simbol PBB dan OSCE (Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa), sementara ada kasus ketika senjata dikirim dalam truk dari perusahaan transportasi DHL.
Juru bicara kementerian itu memperingatkan bahwa Kyiv berencana untuk menyalakan api di sebuah sinagoge untuk memprovokasi tekanan politik organisasi keagamaan Yahudi di Rusia.
Perang Rusia-Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menimbulkan kemarahan internasional dengan Uni Eropa, AS, dan Inggris, antara lain, menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow.
Menurut perkiraaan PBB, setidaknya 1.179 warga sipil telah tewas di Ukraina dan 1.860 terluka, dengan angka sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi.
Lebih dari 4 juta warga Ukraina juga telah melarikan diri ke negara-negara tetangga, dengan jutaan lainnya mengungsi di dalam negeri.
Berbicara pada konferensi pers harian pada Rabu di Moskow, juru bicara Kementerian Pertahanan Igor Konashenkov mengatakan selain tiga sistem pertahanan rudal, tiga instalasi peluncur roket ganda, dua baterai artileri, dua depot bahan bakar besar, dan 49 area konsentrasi peralatan militer Ukraina juga hancur.
Juga, lanjut Konashenkov, dua depot amunisi besar terkena rudal yang ditembakkan dari sistem rudal balistik jarak pendek mobile Iskander.
Baca Juga
Menurutnya, satu jet tempur Su-24 Ukraina jatuh dalam pertempuran udara di perbatasan Ukraina-Belarusia, sementara sistem pertahanan udara Rusia menjatuhkan 10 kendaraan udara tak berawak Kyiv.
"Secara total, sejak awal operasi militer khusus, 124 pesawat dan 77 helikopter, 214 sistem rudal anti-pesawat, 321 kendaraan udara tak berawak, 1.752 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 184 peluncur roket ganda, 734 artileri lapangan dan senjata mortir, serta 1.640 unit kendaraan militer khusus telah dihancurkan," katanya, seperti dikutip Anadolu Agency, Kamis (31/3/2022).
Konashenkov mengatakan seorang anggota komunitas Yahudi di pusat kota Uman di Ukraina memberi militer Rusia bukti yang menunjukkan militer Ukraina mengubah sinagoge kota menjadi benteng, mengirimkan senjata dan amunisi, dan kemudian menyamarkannya sebagai kantong sampah.
"Untuk transportasi nasionalis dan tentara bayaran asing dari wilayah barat Ukraina, seperti terlihat jelas di foto, mereka menggunakan bus yang memiliki warna kendaraan sekolah dengan tanda 'Anak-anak' yang sesuai," kata Konashenkov.
Dia mencatat bahwa tentara Ukraina sering menggunakan kendaraan dengan simbol PBB dan OSCE (Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa), sementara ada kasus ketika senjata dikirim dalam truk dari perusahaan transportasi DHL.
Juru bicara kementerian itu memperingatkan bahwa Kyiv berencana untuk menyalakan api di sebuah sinagoge untuk memprovokasi tekanan politik organisasi keagamaan Yahudi di Rusia.
Perang Rusia-Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menimbulkan kemarahan internasional dengan Uni Eropa, AS, dan Inggris, antara lain, menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow.
Menurut perkiraaan PBB, setidaknya 1.179 warga sipil telah tewas di Ukraina dan 1.860 terluka, dengan angka sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi.
Lebih dari 4 juta warga Ukraina juga telah melarikan diri ke negara-negara tetangga, dengan jutaan lainnya mengungsi di dalam negeri.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda