Saat Bombardir Ukraina, Rusia Kirim Pesawat Pembawa Bom Nuklir ke Langit Uni Eropa
Kamis, 31 Maret 2022 - 07:14 WIB
“Saya tidak dapat mengesampingkan navigasi yang salah, tetapi semuanya menunjukkan bahwa itu adalah tindakan yang disengaja. Mereka melanggar perbatasan Swedia.”
Insiden itu terjadi sehari setelah Putin menyatakan Swedia dan Finlandia akan menghadapi aksi militer dari Rusia jika mereka bergabung dengan NATO.
Itu juga terjadi tepat setelah Swedia berjanji untuk mengirim bantuan militer, termasuk 5.000 senjata antitank, ke Ukraina.
Ini adalah pertama kalinya sejak 1939 Swedia mengirim senjata ke negara mana pun yang sedang berperang.
SU-24 adalah pesawat serang dua tempat duduk supersonik, yang telah beroperasi sejak sebelum runtuhnya Uni Soviet. Mereka telah digunakan oleh kedua belah pihak dalam perang antara Rusia dan Ukraina.
Menurut Bulletin of the Atomic Scientists, Rusia diketahui memiliki setidaknya 500 senjata nuklir yang ditujukan untuk digunakan oleh pesawat pengebom mereka.
Pada saat manuver pesawat pengebom nuklir Moskow, Menteri Pertahanan Swedia Peter Hultqvist mengatakan: “Pelanggaran Rusia terhadap wilayah udara Swedia tentu saja sama sekali tidak dapat diterima."
“Ini akan mengarah pada tanggapan diplomatik yang tegas dari Swedia. Kedaulatan dan wilayah Swedia harus selalu dihormati," tegasnya.
Militer negara Eropa itu mengatakan pihaknya menanggapi insiden itu sangat serius dan menyebut penyerbuan itu tidak profesional dan tidak bertanggung jawab.
Jörgen Elfving, mantan letnan kolonel Swedia, mengatakan kepada Aftonbladet bahwa insiden itu menimbulkan pertanyaan apakah Swedia harus berada di NATO.
Insiden itu terjadi sehari setelah Putin menyatakan Swedia dan Finlandia akan menghadapi aksi militer dari Rusia jika mereka bergabung dengan NATO.
Itu juga terjadi tepat setelah Swedia berjanji untuk mengirim bantuan militer, termasuk 5.000 senjata antitank, ke Ukraina.
Ini adalah pertama kalinya sejak 1939 Swedia mengirim senjata ke negara mana pun yang sedang berperang.
SU-24 adalah pesawat serang dua tempat duduk supersonik, yang telah beroperasi sejak sebelum runtuhnya Uni Soviet. Mereka telah digunakan oleh kedua belah pihak dalam perang antara Rusia dan Ukraina.
Menurut Bulletin of the Atomic Scientists, Rusia diketahui memiliki setidaknya 500 senjata nuklir yang ditujukan untuk digunakan oleh pesawat pengebom mereka.
Pada saat manuver pesawat pengebom nuklir Moskow, Menteri Pertahanan Swedia Peter Hultqvist mengatakan: “Pelanggaran Rusia terhadap wilayah udara Swedia tentu saja sama sekali tidak dapat diterima."
“Ini akan mengarah pada tanggapan diplomatik yang tegas dari Swedia. Kedaulatan dan wilayah Swedia harus selalu dihormati," tegasnya.
Militer negara Eropa itu mengatakan pihaknya menanggapi insiden itu sangat serius dan menyebut penyerbuan itu tidak profesional dan tidak bertanggung jawab.
Jörgen Elfving, mantan letnan kolonel Swedia, mengatakan kepada Aftonbladet bahwa insiden itu menimbulkan pertanyaan apakah Swedia harus berada di NATO.
tulis komentar anda