China Bangun Pangkalan Pertama di Pasifik, Aliansi dengan Kepulauan Solomon
Kamis, 24 Maret 2022 - 18:20 WIB
BEIJING - China meningkatkan kehadiran diplomatik dan angkatan lautnya di Samudra Pasifik untuk melawan Amerika Serikat (AS).
AS juga sedang dalam proses memperbarui komitmen perjanjiannya dengan negara-negara Pasifik lainnya sebagai bagian dari “Strategi Indo-Pasifik”.
Satu pakta “kerja sama keamanan” yang diusulkan antara China dan Kepulauan Solomon membayangkan kapal-kapal China melakukan “penambahan logistik, perhentian dan transisi di negara Pasifik, menurut draf perjanjian keamanan yang bocor.
Sesuai dokumen yang muncul pada Kamis (24/3/2022) dan dilansir Sputnik, “Kekuatan terkait China dapat digunakan untuk melindungi keselamatan personel China dan proyek-proyek besar di Kepulauan Solomon.”
Pakta yang diusulkan juga menyatakan pemerintah Kepulauan Solomon dapat meminta agar China mengerahkan polisi bersenjata, personel militer, angkatan bersenjata, dan personel penegak hukum lainnya di Kepulauan Solomon untuk melaksanakan berbagai misi terkait keamanan atau kemanusiaan.
Pakar geopolitik Pasifik Selandia Baru Dr Anna Powles berpendapat penandatanganan pakta keamanan juga berarti logistik dan pasokan akan tersedia untuk Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) di Kepulauan Solomon.
AS juga sedang dalam proses memperbarui komitmen perjanjiannya dengan negara-negara Pasifik lainnya sebagai bagian dari “Strategi Indo-Pasifik”.
Satu pakta “kerja sama keamanan” yang diusulkan antara China dan Kepulauan Solomon membayangkan kapal-kapal China melakukan “penambahan logistik, perhentian dan transisi di negara Pasifik, menurut draf perjanjian keamanan yang bocor.
Sesuai dokumen yang muncul pada Kamis (24/3/2022) dan dilansir Sputnik, “Kekuatan terkait China dapat digunakan untuk melindungi keselamatan personel China dan proyek-proyek besar di Kepulauan Solomon.”
Pakta yang diusulkan juga menyatakan pemerintah Kepulauan Solomon dapat meminta agar China mengerahkan polisi bersenjata, personel militer, angkatan bersenjata, dan personel penegak hukum lainnya di Kepulauan Solomon untuk melaksanakan berbagai misi terkait keamanan atau kemanusiaan.
Pakar geopolitik Pasifik Selandia Baru Dr Anna Powles berpendapat penandatanganan pakta keamanan juga berarti logistik dan pasokan akan tersedia untuk Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) di Kepulauan Solomon.
tulis komentar anda