China Bangun Pangkalan Pertama di Pasifik, Aliansi dengan Kepulauan Solomon
Kamis, 24 Maret 2022 - 18:20 WIB

Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare dan PM China Li Keqiang bertemu di Balai Agung Rakyat di Beijing, China, 9 Oktober 2019. Foto/REUTERS
BEIJING - China meningkatkan kehadiran diplomatik dan angkatan lautnya di Samudra Pasifik untuk melawan Amerika Serikat (AS).
AS juga sedang dalam proses memperbarui komitmen perjanjiannya dengan negara-negara Pasifik lainnya sebagai bagian dari “Strategi Indo-Pasifik”.
Satu pakta “kerja sama keamanan” yang diusulkan antara China dan Kepulauan Solomon membayangkan kapal-kapal China melakukan “penambahan logistik, perhentian dan transisi di negara Pasifik, menurut draf perjanjian keamanan yang bocor.
Baca juga: Semenanjung Korea Memanas, Korsel Tembakkan Rudal Balistik dan Rudal Kendali
Sesuai dokumen yang muncul pada Kamis (24/3/2022) dan dilansir Sputnik, “Kekuatan terkait China dapat digunakan untuk melindungi keselamatan personel China dan proyek-proyek besar di Kepulauan Solomon.”
Baca juga: Swedia dan Jerman Kirim 7.000 Senjata Anti-Tank ke Ukraina
Pakta yang diusulkan juga menyatakan pemerintah Kepulauan Solomon dapat meminta agar China mengerahkan polisi bersenjata, personel militer, angkatan bersenjata, dan personel penegak hukum lainnya di Kepulauan Solomon untuk melaksanakan berbagai misi terkait keamanan atau kemanusiaan.
Baca juga: Turki Desak Barat Memasok F-35 dan Sistem Patriot Tanpa Prasyarat
Pakar geopolitik Pasifik Selandia Baru Dr Anna Powles berpendapat penandatanganan pakta keamanan juga berarti logistik dan pasokan akan tersedia untuk Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) di Kepulauan Solomon.
Dia juga bertanya-tanya apakah itu berarti "pangkalan" China di Kepulauan Solomon, yang bisa menjadi yang pertama bagi Beijing di kawasan Pasifik.
AS juga sedang dalam proses memperbarui komitmen perjanjiannya dengan negara-negara Pasifik lainnya sebagai bagian dari “Strategi Indo-Pasifik”.
Satu pakta “kerja sama keamanan” yang diusulkan antara China dan Kepulauan Solomon membayangkan kapal-kapal China melakukan “penambahan logistik, perhentian dan transisi di negara Pasifik, menurut draf perjanjian keamanan yang bocor.
Baca juga: Semenanjung Korea Memanas, Korsel Tembakkan Rudal Balistik dan Rudal Kendali
Sesuai dokumen yang muncul pada Kamis (24/3/2022) dan dilansir Sputnik, “Kekuatan terkait China dapat digunakan untuk melindungi keselamatan personel China dan proyek-proyek besar di Kepulauan Solomon.”
Baca juga: Swedia dan Jerman Kirim 7.000 Senjata Anti-Tank ke Ukraina
Pakta yang diusulkan juga menyatakan pemerintah Kepulauan Solomon dapat meminta agar China mengerahkan polisi bersenjata, personel militer, angkatan bersenjata, dan personel penegak hukum lainnya di Kepulauan Solomon untuk melaksanakan berbagai misi terkait keamanan atau kemanusiaan.
Baca juga: Turki Desak Barat Memasok F-35 dan Sistem Patriot Tanpa Prasyarat
Pakar geopolitik Pasifik Selandia Baru Dr Anna Powles berpendapat penandatanganan pakta keamanan juga berarti logistik dan pasokan akan tersedia untuk Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) di Kepulauan Solomon.
Dia juga bertanya-tanya apakah itu berarti "pangkalan" China di Kepulauan Solomon, yang bisa menjadi yang pertama bagi Beijing di kawasan Pasifik.
Lihat Juga :