Korsel Ancam Respon Tegas Jika Korut Terus Tingkatkan Ketegangan
Selasa, 16 Juni 2020 - 23:01 WIB
SEOUL - Kantor kepresidenan Korea Selatan (Korsel) menyiapkan respon tegas jika Korea Utara (Korut) terus meningkatkan ketegangan setelah menghancurkan kantor penghubung gabungan yang menjadi simbol rekonsiliasi antar-Korea.
"Penghancuran kantor itu merusak harapan semua orang yang berharap pada perkembangan hubungan antar-Korea dan perdamaian abadi di semenanjung," papar Deputi Penasehat Keamanan Nasional Korsel Kim You-geun saat memberi respon atas aksi Korut itu.
"Kita menjelaskan bahwa Korut sepenuhnya bertanggung jawab untuk semua konsekuensi yang mungkin diakibatkan," tegas dia.
Korut tanpa peringatan terlebih dahulu langsung meledakkan kantor penghubung dua Korea tersebut. Aksi ini seakan menjadi pukulan keras bagi upaya Korsel mendekati Korut selama ini.
Peledakkan kantor ini dikhawatirkan memicu perang karena Seoul menyiagakan pasukan untuk mengantipasi bentrokan bersenjata.
Ledakan keras diikuti oleh gumpalan asap ketika bangunan empat lantai di kota Kaesong, Korea Utara, diledakkan. Hal itu dipaparkan para saksi mata di seberang perbatasan di Korea Selatan.
Situasi hubungan dua Korea saat ini semakin memburuk. Militer kedua pihak siaga di sepanjang zona demiliterisasi (DMZ) yang setiap saat bisa menjadi medan perang. (Baca: Korut Ledakkan Kantor Penghubung Dua Korea, Waswas Perang Pecah)
Rezim Kim Jong-un telah mengacam Seoul bahwa tentara Korut siap memasuki DMZ untuk menghukum Seoul setelah kelompok pembelot Pyongyang di wilayah Korea Selatan mengirim selebaran propaganda anti-Pyongyang ke wilayah Korea Utara melalui balon. (Lihat Video: Evakuasi Seorang Remaja di Bombana yang Dililit Ular Berjalan Dramatis)
Sementara itu, Kementerian unifikasi Korea Selatan mengonfirmasi bahwa bangunan yang secara tidak langsung menjadi kedutaan de facto itu diledakkan dan dihancurkan oleh Korea Utara sekitar pukul 14.50 waktu setempat. (Lihat Video: Pemuda di Jombang Membuat Miniatur Sepeda dari Sampah)
"Penghancuran kantor itu merusak harapan semua orang yang berharap pada perkembangan hubungan antar-Korea dan perdamaian abadi di semenanjung," papar Deputi Penasehat Keamanan Nasional Korsel Kim You-geun saat memberi respon atas aksi Korut itu.
"Kita menjelaskan bahwa Korut sepenuhnya bertanggung jawab untuk semua konsekuensi yang mungkin diakibatkan," tegas dia.
Korut tanpa peringatan terlebih dahulu langsung meledakkan kantor penghubung dua Korea tersebut. Aksi ini seakan menjadi pukulan keras bagi upaya Korsel mendekati Korut selama ini.
Peledakkan kantor ini dikhawatirkan memicu perang karena Seoul menyiagakan pasukan untuk mengantipasi bentrokan bersenjata.
Ledakan keras diikuti oleh gumpalan asap ketika bangunan empat lantai di kota Kaesong, Korea Utara, diledakkan. Hal itu dipaparkan para saksi mata di seberang perbatasan di Korea Selatan.
Situasi hubungan dua Korea saat ini semakin memburuk. Militer kedua pihak siaga di sepanjang zona demiliterisasi (DMZ) yang setiap saat bisa menjadi medan perang. (Baca: Korut Ledakkan Kantor Penghubung Dua Korea, Waswas Perang Pecah)
Rezim Kim Jong-un telah mengacam Seoul bahwa tentara Korut siap memasuki DMZ untuk menghukum Seoul setelah kelompok pembelot Pyongyang di wilayah Korea Selatan mengirim selebaran propaganda anti-Pyongyang ke wilayah Korea Utara melalui balon. (Lihat Video: Evakuasi Seorang Remaja di Bombana yang Dililit Ular Berjalan Dramatis)
Sementara itu, Kementerian unifikasi Korea Selatan mengonfirmasi bahwa bangunan yang secara tidak langsung menjadi kedutaan de facto itu diledakkan dan dihancurkan oleh Korea Utara sekitar pukul 14.50 waktu setempat. (Lihat Video: Pemuda di Jombang Membuat Miniatur Sepeda dari Sampah)
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda