Rekrut Relawan dari Timur Tengah, Putin Tawarkan Gaji Menggiurkan

Minggu, 13 Maret 2022 - 08:07 WIB
Rekrut relawan dari Timur Tengah, Rusia tawarkan gaji menggiurkan. Foto/Ilustrasi/The Moscow Times
DAMASKUS - Militer Suriah telah mulai merekrut pasukan dari barisannya sendiri untuk berperang bersama pasukan Rusia di Ukraina . Untuk itu, mereka dijanjikan dengan bayaran yang cukup menggiurkan, jumlahnya hingga 50 kali gaji bulanan tentara Suriah.

Pemberitahuan pendaftaran telah diposting di situs web terkait rezim dalam beberapa hari terakhir, termasuk yang terkait dengan Divisi ke-4, salah satu unit inti Bashar al-Assad . Salah satu iklan tersebut menyatakan bahwa pasukan yang mendaftar akan bertempur di Ukraina.

Dikutip dari The Guardian, Minggu (13/3/2022), salah satu pemberitahuan pendaftaran menawarkan kontrak, rincian dasar, dan memberikan deskripsi pekerjaan yang mencakup serangan militer, operasi di luar negeri dan perjalanan ke Ukraina, dengan semua akomodasi disediakan. Gaji hingga USD3.000 atau sekitar Rp42 juta tergantung pada pengalaman.

Sejumlah postingan juga dibuat pada hari Jumat oleh tentara atau pendukung Assad yang meminta informasi tentang cara mendaftar sebagai relawan.



Bahkan bagi militer yang lelah karena perang selama satu dekade di dalam negeri, tawaran gaji seperti itu mungkin akan terbukti menjadi bujukan yang signifikan bagi pasukan yang setia kepada Assad, yang telah merebut kembali kendali atas hampir dua pertiga wilayah Suriah, sebagian besar berkat perlindungan udara Rusia dan meluasnya penggunaan tentara bayaran Iran di darat.

Rekaman dari apa yang tampaknya seperti pasukan Suriah di lapangan parade yang membawa bendera Rusia dan Suriah dan nyanyian untuk mendukung presiden Suriah muncul pada hari Jumat. Gambar-gambar lain dari kelompok-kelompok milisi, yang juga mengibarkan bendera kedua negara, termasuk sebuah kelompok terkenal yang terdiri dari anggota-anggota Kristen, diunggah awal pekan ini.

Meski begitu, lelah dengan konflik di dalam negeri, tentara Assad baru saja berkumpul kembali setelah pertempuran selama satu dekade dengan kelompok-kelompok oposisi anti-Assad dan Negara Islam (IS, dulu ISIS). Beberapa unit terpenting militer Suriah dilaporkan tidak siap berperang.



Seperti diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Jumat lalu memberi lampu hijau untuk apa yang dia klaim akan melibatkan hingga 16.000 sukarelawan dari Timur Tengah yang dikerahkan bersama pemberontak yang didukung Rusia yang bertempur di Ukraina, ketika invasi dua minggu berjuang untuk mempertahankan momentum.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More