Rusia Gempur Situs Nuklir Kedua Ukraina yang Dicurigai Produksi Bom Kotor

Selasa, 08 Maret 2022 - 10:23 WIB
Situs nuklir di Kharkiv, Ukraina, yang dicurigai memproduksi bom kotor diserang Rusia. Ini adalah situs nuklir kedua setelah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Enerhodar diserang Moskow. Foto/Screenshot The Independent
KHARKIV - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menerima laporan bahwa situs nuklir kedua Ukraina di Kharkiv diserang artileri Rusia .

Ini adalah situs kedua setelah beberapa hari sebelumnya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Enerhodar, Ukraina, diserang dan direbut pasukan Moskow. PLTN ini adalah yang terbesar di Eropa.

Serangan terhadap fasilitas nuklir di Kharkiv dimulai hari Minggu hingga Senin atau saat invasi Moskow memasuki hari ke-12. Hari ini, invasi akan memasuki hari ke-13.



Menurut IAEA tetapi tidak ada konsekuensi radiologis yang ditimbulkan dari serangan di situs nuklir kedua Ukraina.

"Karena persediaan bahan radioaktif situs tersebut sangat rendah dan disimpan pada status subkritis, kerusakan yang dilaporkan tidak akan memiliki konsekuensi radiologis," kata IAEA dalam sebuah pernyataan seperti dikutip AFP, Selasa (8/3/2022).



Fasilitas nuklir ini merupakan bagian dari Kharkiv Institute of Physics and Technology [Institut Fisika dan Teknologi Kharkiv], sebuah lembaga penelitian yang memproduksi bahan radioaktif untuk aplikasi medis dan industri.

Kharkiv telah berada di bawah serangan artileri dan rudal Rusia yang intens dalam beberapa hari terakhir, ketika Moskow mencoba untuk meningkatkan tekanan pada Ukraina untuk menyerah.

Fasilitas nuklir itu telah menjadi pusat teori konspirasi online dan klaim media Rusia bahwa Ukraina sedang berusaha mengembangkan “bom kotor”–senjata nuklir mentah yang mampu menyebabkan korban massal.

IAEA mengatakan ini hanyalah contoh terbaru dari fasilitas nuklir yang terperangkap dalam perang Rusia dengan Ukraina.

“Kami telah mengalami beberapa episode yang membahayakan keselamatan di lokasi nuklir Ukraina,” kata direktur jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More