Ini 4 Syarat yang Diminta Putin untuk Hentikan Perang Rusia di Ukraina
Rabu, 02 Maret 2022 - 01:45 WIB
Menjelang negosiasi, kepresidenan Ukraina telah menuntut segera gencatan senjata dan penarikan pasukan Rusia.
Kiev awalnya enggan mengirim delegasi ke Belarusia, mengingat peran negara itu dalam memfasilitasi serangan Rusia ke Ukraina dengan menampung pasukan dan persenjataan yang digunakan untuk invasi.
Pada hari Minggu, pemerintah di Minsk setuju untuk mengizinkan Moskow memasang senjata nuklir di wilayah Belarusia.
Presiden Zelensky tidak berpartisipasi dalam pembicaraan, yang dipimpin oleh Menteri Pertahanannya, Oleksiï Reznikov dan penasihat presiden Rusia Vladimir Medinsky.
Saat pembicaraan berlangsung, sedikitnya 11 warga sipil tewas dalam serangan Rusia di kota terpadat kedua di Ukraina, Kharkiv. Selain itu, puluhan orang lainnya terluka.
"Musuh Rusia sedang mengebom daerah pemukiman," tulis Oleg Sinegubov di aplikasi pesan Telegram. "Sebagai akibat dari pengeboman yang sedang berlangsung, kami tidak dapat memanggil layanan darurat...saat ini ada 11 orang tewas dan puluhan luka."
Ekonomi Rusia dilaporkan berada dalam kesulitan serius sebagai akibat dari sanksi internasional sebagai tanggapan atas krisis tersebut.
Banyak bank Rusia telah dikeluarkan dari sistem SWIFT, yang digunakan untuk menyelesaikan perdagangan internasional, dan bank sentral Rusia telah melihat aset asingnya dibekukan, membuat Moskow kehilangan akses ke dana darurat ini.
Rubel kehilangan 30 persen nilainya pada awal perdagangan Senin.
Lihat Juga: Tak Berdaya Melawan Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia, Ukraina dan NATO Akan Rapat Darurat
Kiev awalnya enggan mengirim delegasi ke Belarusia, mengingat peran negara itu dalam memfasilitasi serangan Rusia ke Ukraina dengan menampung pasukan dan persenjataan yang digunakan untuk invasi.
Pada hari Minggu, pemerintah di Minsk setuju untuk mengizinkan Moskow memasang senjata nuklir di wilayah Belarusia.
Presiden Zelensky tidak berpartisipasi dalam pembicaraan, yang dipimpin oleh Menteri Pertahanannya, Oleksiï Reznikov dan penasihat presiden Rusia Vladimir Medinsky.
Saat pembicaraan berlangsung, sedikitnya 11 warga sipil tewas dalam serangan Rusia di kota terpadat kedua di Ukraina, Kharkiv. Selain itu, puluhan orang lainnya terluka.
"Musuh Rusia sedang mengebom daerah pemukiman," tulis Oleg Sinegubov di aplikasi pesan Telegram. "Sebagai akibat dari pengeboman yang sedang berlangsung, kami tidak dapat memanggil layanan darurat...saat ini ada 11 orang tewas dan puluhan luka."
Ekonomi Rusia dilaporkan berada dalam kesulitan serius sebagai akibat dari sanksi internasional sebagai tanggapan atas krisis tersebut.
Banyak bank Rusia telah dikeluarkan dari sistem SWIFT, yang digunakan untuk menyelesaikan perdagangan internasional, dan bank sentral Rusia telah melihat aset asingnya dibekukan, membuat Moskow kehilangan akses ke dana darurat ini.
Rubel kehilangan 30 persen nilainya pada awal perdagangan Senin.
Lihat Juga: Tak Berdaya Melawan Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia, Ukraina dan NATO Akan Rapat Darurat
(min)
tulis komentar anda