Alasan Logis Putin Terus Sebut Denazifikasi Ukraina, Ada 4 Fakta Mengerikan
Senin, 28 Februari 2022 - 15:41 WIB
Saat kubu nasionalis dan neo-Nazi secara ilegal merebut kekuasaan di seluruh negeri Ukraina, mereka menghadapi oposisi dari gerakan "anti-Maidan" yang menentang kudeta.
Bentrokan antara neo-Nazi dan pengunjuk rasa anti-Maidan terjadi di seluruh negeri, tetapi apa yang terjadi di Odessa pada 2 Mei 2014 akan dikenang sebagai salah satu halaman tergelap dalam sejarah Ukraina.
Setelah pertempuran jalanan dengan neo-Nazi, para pengunjuk rasa anti-Maidan membarikade diri mereka di satu rumah serikat pekerja lokal.
Lawan mereka, yang didukung oleh otoritas Ukraina yang baru, mengepung gedung itu dan membakarnya menggunakan bom bensin.
Ketika kobaran api berkobar di lantai dua dan tiga gedung itu, beberapa ratus orang yang terperangkap di dalam berusaha mati-matian untuk melarikan diri.
Sebanyak 10 orang di antaranya jatuh hingga tewas. 32 orang lainnya meninggal karena luka bakar parah dan sesak napas akibat asap.
Sebanyak 250 orang lainnya berhasil lolos dari jebakan maut dengan berbagai luka saat petugas pemadam kebakaran tiba di tempat kejadian satu jam setelah kebakaran terjadi.
2. Kejahatan Perang Batalyon Relawan Nasionalis Tidak Diadili
Selain mengerahkan pasukan reguler untuk menembaki kota-kota DPR dan LPR, kepemimpinan Kiev yang baru menarik beberapa yang disebut "batalyon sukarelawan" terdiri atas kelompok orang-orang brutal, seringkali nasionalis dan mantan narapidana, didanai dan dilengkapi oligarki Ukraina dan pengusaha dengan koneksi ke pemerintahan baru.
Anggota mereka sering terlibat dalam berbagai kejahatan perang, mulai dari penjarahan hingga pembunuhan warga sipil dan pemerkosaan.
Bentrokan antara neo-Nazi dan pengunjuk rasa anti-Maidan terjadi di seluruh negeri, tetapi apa yang terjadi di Odessa pada 2 Mei 2014 akan dikenang sebagai salah satu halaman tergelap dalam sejarah Ukraina.
Setelah pertempuran jalanan dengan neo-Nazi, para pengunjuk rasa anti-Maidan membarikade diri mereka di satu rumah serikat pekerja lokal.
Lawan mereka, yang didukung oleh otoritas Ukraina yang baru, mengepung gedung itu dan membakarnya menggunakan bom bensin.
Ketika kobaran api berkobar di lantai dua dan tiga gedung itu, beberapa ratus orang yang terperangkap di dalam berusaha mati-matian untuk melarikan diri.
Sebanyak 10 orang di antaranya jatuh hingga tewas. 32 orang lainnya meninggal karena luka bakar parah dan sesak napas akibat asap.
Sebanyak 250 orang lainnya berhasil lolos dari jebakan maut dengan berbagai luka saat petugas pemadam kebakaran tiba di tempat kejadian satu jam setelah kebakaran terjadi.
2. Kejahatan Perang Batalyon Relawan Nasionalis Tidak Diadili
Selain mengerahkan pasukan reguler untuk menembaki kota-kota DPR dan LPR, kepemimpinan Kiev yang baru menarik beberapa yang disebut "batalyon sukarelawan" terdiri atas kelompok orang-orang brutal, seringkali nasionalis dan mantan narapidana, didanai dan dilengkapi oligarki Ukraina dan pengusaha dengan koneksi ke pemerintahan baru.
Anggota mereka sering terlibat dalam berbagai kejahatan perang, mulai dari penjarahan hingga pembunuhan warga sipil dan pemerkosaan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda