Kandungan Bahan Kimia Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki

Sabtu, 26 Februari 2022 - 17:05 WIB
Bom atom Little Boy dan Fat Man dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang pada penghujung Perang Dunia II. Foto/Siasat
JAKARTA - Bom atom berhasil diledakkan pada akhir masa Perang Dunia II di Hiroshima dan Nagasaki. Senjata nuklir dengan menggunakan bom atom adalah senjata pemusnah massal yang mendapatkan energi dari hasil reaksi fisi nuklir.

Senjata nuklir pernah dua kali digunakan yaitu pada kejadian Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945, yang masing-masing diberi nama Fat Man dan Little Boy. Bahan baku yang dimuat ke dalam bom jenis ini adalah uranium dan plutonium.

Dilansir dari Britannica, bom atom bernama ‘Little Boy’ itu dijatuhkan oleh Amerika Serikat di Hiroshima, Jepang, pada tanggal 6 Agustus 1945 terbuat dari uranium. Bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dengan jumlah bahan bakar 64 kg uranium dan menghasilkan daya ledak setara 15 ribu ton TNT. Ledakan ini menghancurkan 11,4 km persegi (4,4 mil persegi) wilayah yang berpenduduk 343.000 jiwa ini.

Diketahui, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima berhasil menewaskan ratusan ribu orang. sekitar 70 ribu orang tewas seketika, dan pada akhir tahun jumlah kematian telah melampaui 100 ribu jiwa. Selain itu, lebih dari 67 persen bangunan kota hancur atau rusak. Penggunaan uranium sebagai bahan baku senjata nuklir jelas menimbulkan banyak dampak negatif.





Sedangkan bom atom berikutnya yang diledakkan adalah jenis plutonium. Bom atom bernama ‘Fat Man’ itu dijatuhkan di Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945, menghasilkan ledakan setara dengan 21 ribu ton TNT. Ukuran Nagasaki yang lebih kecil mengurangi kerusakan jiwa dan harta benda. Diketahui sebanyak 39.000 orang tewas dan 25.000 terluka. Selain itu, sekitar 40 persen bangunan kota hancur atau rusak parah.

Daya rusak yang diakibatkan oleh senjata nuklir seperti bom atom sangat besar dan dapat menewaskan puluhan sampai ratusan ribu korban jiwa. Kerusakan yang terjadi bukan hanya bersumber dari ledakan, namun juga karena pelepasan radiasi nuklir yang berbahaya bagi makhluk hidup khususnya manusia.

(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More