Pasukan Rusia Rebut Kota Chernigov, 150 Km Utara Ibu Kota Ukraina
Sabtu, 26 Februari 2022 - 01:08 WIB
KIEV - Juru bicara militer Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov menyatakan pada Jumat (25/2/2022) bahwa kota Chernigov berhasil diblokade pasukan Rusia.
Dia menegaskan, pasukan Rusia melakukan segalanya untuk mencegah korban di kalangan warga sipil.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengkonfirmasi bahwa pasukan Rusia telah menguasai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Chernobyl serta lapangan terbang Gostomel di pinggiran Kiev.
"Saat ini, unit Angkatan Bersenjata Rusia telah selesai memblokade kota Chernigov," ungkap Konashenkov, dilansir Sputnik.
Chernigov adalah kota kuno yang terletak sekitar 150 kilometer utara Kiev. Kota itu diblokade di tengah operasi militer khusus oleh pasukan Rusia di Ukraina yang dimulai pada Kamis.
“Pasukan Rusia telah menggunakan senjata presisi untuk menetralisir infrastruktur militer Ukraina, menargetkan lapangan terbang dan pertahanan udara,” ungkap pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
Kemhan Rusia mencatat bahwa tidak ada ancaman bagi penduduk sipil Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin membahas situasi tersebut, dengan mengatakan operasi dimulai untuk melindungi rakyat Donbass, yang telah menderita akibat perang selama delapan tahun yang dilancarkan oleh Kiev.
Dia mencatat bahwa tujuan dari operasi tersebut adalah denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina.
Dia menegaskan, pasukan Rusia melakukan segalanya untuk mencegah korban di kalangan warga sipil.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengkonfirmasi bahwa pasukan Rusia telah menguasai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Chernobyl serta lapangan terbang Gostomel di pinggiran Kiev.
"Saat ini, unit Angkatan Bersenjata Rusia telah selesai memblokade kota Chernigov," ungkap Konashenkov, dilansir Sputnik.
Chernigov adalah kota kuno yang terletak sekitar 150 kilometer utara Kiev. Kota itu diblokade di tengah operasi militer khusus oleh pasukan Rusia di Ukraina yang dimulai pada Kamis.
“Pasukan Rusia telah menggunakan senjata presisi untuk menetralisir infrastruktur militer Ukraina, menargetkan lapangan terbang dan pertahanan udara,” ungkap pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
Kemhan Rusia mencatat bahwa tidak ada ancaman bagi penduduk sipil Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin membahas situasi tersebut, dengan mengatakan operasi dimulai untuk melindungi rakyat Donbass, yang telah menderita akibat perang selama delapan tahun yang dilancarkan oleh Kiev.
Dia mencatat bahwa tujuan dari operasi tersebut adalah denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina.
(sya)
tulis komentar anda