Putin Akui Kemerdekaan Ukraina Timur, NATO Marah
Selasa, 22 Februari 2022 - 07:30 WIB
BRUSSELS - Presiden Rusia Vladimir Putin secara resmi mengakui kemerdekaan dua wilayah Ukraina timur yang dikuasai separatis pro-Rusia, Donetsk dan Luhansk. NATO marah dan mengecam keras langkah pemimpin Kremlin tersebut.
“Ini semakin merusak kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina, mengikis upaya menuju resolusi konflik, dan melanggar Perjanjian Minsk, di mana Rusia adalah salah satu pihak [penandatangan],” tulis Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dalam sebuah pernyataan setelah pengumuman Putin, seperti dikutip Russia Today, Selasa (22/2/2022).
Dia menambahkan bahwa Donetsk dan Luhansk atau Lugansk adalah bagian dari Ukraina.
Stoltenberg lebih lanjut mengeklaim bahwa pengumuman Putin adalah upaya untuk melakukan dalih guna menyerang Ukraina sekali lagi.
Dalam pengumumannya, Putin mengatakan Ukraina mengumpulkan pasukan di Donbass [medan tempur yang mencakup Donetsk dan Luhansk] yang melanggar perjanjian Minsk 2015.
Presiden Rusia juga menuduh kepemimpinan Ukraina mendukung “Russophobia” dan “nasionalisme ekstrem".
“Izinkan saya menekankan sekali lagi bahwa Ukraina bukan hanya negara tetangga bagi kami. Ini adalah bagian integral dari sejarah, budaya, dan dunia spiritual kita sendiri,” katanya.
Ambisi Ukraina untuk bergabung dengan NATO, kata Putin, akan disamakan dengan ancaman langsung serangan terhadap negaranya.
“Ini semakin merusak kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina, mengikis upaya menuju resolusi konflik, dan melanggar Perjanjian Minsk, di mana Rusia adalah salah satu pihak [penandatangan],” tulis Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dalam sebuah pernyataan setelah pengumuman Putin, seperti dikutip Russia Today, Selasa (22/2/2022).
Dia menambahkan bahwa Donetsk dan Luhansk atau Lugansk adalah bagian dari Ukraina.
Stoltenberg lebih lanjut mengeklaim bahwa pengumuman Putin adalah upaya untuk melakukan dalih guna menyerang Ukraina sekali lagi.
Dalam pengumumannya, Putin mengatakan Ukraina mengumpulkan pasukan di Donbass [medan tempur yang mencakup Donetsk dan Luhansk] yang melanggar perjanjian Minsk 2015.
Presiden Rusia juga menuduh kepemimpinan Ukraina mendukung “Russophobia” dan “nasionalisme ekstrem".
“Izinkan saya menekankan sekali lagi bahwa Ukraina bukan hanya negara tetangga bagi kami. Ini adalah bagian integral dari sejarah, budaya, dan dunia spiritual kita sendiri,” katanya.
Ambisi Ukraina untuk bergabung dengan NATO, kata Putin, akan disamakan dengan ancaman langsung serangan terhadap negaranya.
tulis komentar anda