Putin: Jika Ukraina Gabung NATO, Ancaman Keamanan Rusia Meningkat Drastis
Selasa, 22 Februari 2022 - 06:44 WIB
MOSKOW - Ancaman terhadap keamanan Rusia akan meningkat secara signifikan jika Ukraina bergabung dengan NATO . Hal itu ditegaskan Presiden Rusia, Vladimir Putin , Senin (21/2/20222).
“Jika Rusia menghadapi ancaman seperti masuknya Ukraina ke Aliansi Atlantik Utara, ke NATO, maka ancaman terhadap negara kita akan meningkat berkali-kali lipat,” kata Putin, seperti dikutip dari kantor berita TASS.
Menurutnya, mengingat Pasal 5 Perjanjian Atlantik Utara, yang menyatakan “jelas bahwa semua negara-negara aliansi harus berperang di pihak salah satu anggotanya, jika salah satu Sekutu dianggap diserang."
Putin ingat, bahwa Rusia diberitahu bahwa beberapa negara NATO menentang Ukraina menjadi anggota aliansi. Namun, sebuah memorandum telah ditandatangani sebelumnya, yang membuka pintu bagi NATO untuk Ukraina dan Georgia.
Selain kembali menegaskan soal ancaman yang muncul bagi Rusia jika Ukraina bergabung dengan NATO, di awal pekan ini Putin juga mengeluarkan sejumlah pernyataan dalam pidatonya yang disiarkan stasiun televisi Rusia, termasuk soal sejarah Ukraina.
"Ukraina modern sepenuhnya diciptakan oleh Rusia, lebih tepatnya, Bolshevik, Rusia komunis. Proses ini dimulai segera setelah revolusi 1917. Sebagai hasil dari kebijakan Bolshevik, Soviet Ukraina muncul, yang bahkan hari ini dapat dengan alasan yang baik disebut 'Ukraina Vladimir Ilyich Lenin',” ungkap Putin.
Menurut Putin, Lenin adalah penulis dan arsitek Ukraina. Ini sepenuhnya dikonfirmasi oleh dokumen arsip. “Dan sekarang, keturunan yang bersyukur telah menghancurkan monumen Lenin di Ukraina. Inilah yang mereka sebut dekomunisasi. Apakah Anda ingin dekomunisasi? Yah, itu cocok untuk kita. Tetapi tidak perlu, seperti yang mereka katakan, berhenti di tengah jalan. Kami siap menunjukkan kepada Anda apa arti dekomunisasi yang sebenarnya bagi Ukraina," papar Putin.
Putin pun mendesak semua pemegang kekuasaan di Ukraina untuk segera menghentikan permusuhan dengan Rusia. "Mereka yang merebut kekuasaan dan mempertahankan kekuasaan di Kiev, kami menuntut mereka menghentikan permusuhan segera. Jika tidak, semua tanggung jawab untuk kemungkinan kelanjutan pertumpahan darah akan berada di hati rezim yang berkuasa di Kiev," tandas Putin.
“Jika Rusia menghadapi ancaman seperti masuknya Ukraina ke Aliansi Atlantik Utara, ke NATO, maka ancaman terhadap negara kita akan meningkat berkali-kali lipat,” kata Putin, seperti dikutip dari kantor berita TASS.
Menurutnya, mengingat Pasal 5 Perjanjian Atlantik Utara, yang menyatakan “jelas bahwa semua negara-negara aliansi harus berperang di pihak salah satu anggotanya, jika salah satu Sekutu dianggap diserang."
Putin ingat, bahwa Rusia diberitahu bahwa beberapa negara NATO menentang Ukraina menjadi anggota aliansi. Namun, sebuah memorandum telah ditandatangani sebelumnya, yang membuka pintu bagi NATO untuk Ukraina dan Georgia.
Selain kembali menegaskan soal ancaman yang muncul bagi Rusia jika Ukraina bergabung dengan NATO, di awal pekan ini Putin juga mengeluarkan sejumlah pernyataan dalam pidatonya yang disiarkan stasiun televisi Rusia, termasuk soal sejarah Ukraina.
"Ukraina modern sepenuhnya diciptakan oleh Rusia, lebih tepatnya, Bolshevik, Rusia komunis. Proses ini dimulai segera setelah revolusi 1917. Sebagai hasil dari kebijakan Bolshevik, Soviet Ukraina muncul, yang bahkan hari ini dapat dengan alasan yang baik disebut 'Ukraina Vladimir Ilyich Lenin',” ungkap Putin.
Menurut Putin, Lenin adalah penulis dan arsitek Ukraina. Ini sepenuhnya dikonfirmasi oleh dokumen arsip. “Dan sekarang, keturunan yang bersyukur telah menghancurkan monumen Lenin di Ukraina. Inilah yang mereka sebut dekomunisasi. Apakah Anda ingin dekomunisasi? Yah, itu cocok untuk kita. Tetapi tidak perlu, seperti yang mereka katakan, berhenti di tengah jalan. Kami siap menunjukkan kepada Anda apa arti dekomunisasi yang sebenarnya bagi Ukraina," papar Putin.
Putin pun mendesak semua pemegang kekuasaan di Ukraina untuk segera menghentikan permusuhan dengan Rusia. "Mereka yang merebut kekuasaan dan mempertahankan kekuasaan di Kiev, kami menuntut mereka menghentikan permusuhan segera. Jika tidak, semua tanggung jawab untuk kemungkinan kelanjutan pertumpahan darah akan berada di hati rezim yang berkuasa di Kiev," tandas Putin.
(esn)
tulis komentar anda