UNICEF Akan Bayar Tunggakan Gaji Guru di Afghanistan
Selasa, 22 Februari 2022 - 05:35 WIB
KABUL - Badan PBB yang mengurusi pendidikan dan anak-anak, UNICEF menyatakan akan membayar gaji bulanan guru Afghanistan setidaknya selama dua bulan. Saat ini, gaji guru di Afghanistan belum dibayar selama berbulan-bulan karena negara itu terjerumus ke dalam krisis ekonomi akibat sanksi terhadap pemerintahan Taliban.
Pembayaran gaji atau honor yang berkisar USD100 per bulan untuk setiap guru, akan dibayarkan dalam mata uang lokal kepada sekitar 194.000 guru Sekolah Dasar dan Menengah untuk Januari dan Februari 2022. Menurut UNICEF, pembayaran gaji ini akan didanai oleh Uni Eropa.
"Setelah berbulan-bulan ketidakpastian dan kesulitan bagi banyak guru, kami senang untuk memberikan dukungan darurat kepada guru sekolah umum di Afghanistan yang telah berusaha keras untuk membuat anak-anak belajar," kata Mohamed Ayoya, perwakilan UNICEF Afghanistan, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (20/2/2022).
Sama seperti sektor lain di Afghanistan, pendidikan mengalami kemerosotan drastis sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di negara tersebut pasca hengkangnya pasukan Amerika Serikat (AS) Agustus tahun lalu.
Pembatasan pada sektor perbankan karena sanksi dan penghentian pendanaan pembangunan membuat pemerintahan baru berjuang untuk membayar banyak gaji sektor publik, termasuk untuk guru.
Komunitas internasional telah bergulat dengan bagaimana terlibat dengan Taliban tanpa secara resmi mengakui pemerintah mereka, dan telah menjadikan pendidikan untuk anak perempuan sebagai tuntutan utama ketika berbicara dengan kelompok itu, menurut para diplomat.
Hingga kini, Taliban tidak memiliki rencana yang jelas di sektor pendidikan anak perempuan, dengan banyak yang masih tidak dapat menghadiri sekolah menengah di sejumlah besar provinsi. Namun, kelompok itu mengatakan sedang mengerjakan rencana untuk mengizinkan anak perempuan kembali ke sekolah dan akan membuka universitas bulan ini dengan kehadiran murid perempuan.
Pembayaran gaji atau honor yang berkisar USD100 per bulan untuk setiap guru, akan dibayarkan dalam mata uang lokal kepada sekitar 194.000 guru Sekolah Dasar dan Menengah untuk Januari dan Februari 2022. Menurut UNICEF, pembayaran gaji ini akan didanai oleh Uni Eropa.
"Setelah berbulan-bulan ketidakpastian dan kesulitan bagi banyak guru, kami senang untuk memberikan dukungan darurat kepada guru sekolah umum di Afghanistan yang telah berusaha keras untuk membuat anak-anak belajar," kata Mohamed Ayoya, perwakilan UNICEF Afghanistan, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (20/2/2022).
Sama seperti sektor lain di Afghanistan, pendidikan mengalami kemerosotan drastis sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di negara tersebut pasca hengkangnya pasukan Amerika Serikat (AS) Agustus tahun lalu.
Pembatasan pada sektor perbankan karena sanksi dan penghentian pendanaan pembangunan membuat pemerintahan baru berjuang untuk membayar banyak gaji sektor publik, termasuk untuk guru.
Komunitas internasional telah bergulat dengan bagaimana terlibat dengan Taliban tanpa secara resmi mengakui pemerintah mereka, dan telah menjadikan pendidikan untuk anak perempuan sebagai tuntutan utama ketika berbicara dengan kelompok itu, menurut para diplomat.
Hingga kini, Taliban tidak memiliki rencana yang jelas di sektor pendidikan anak perempuan, dengan banyak yang masih tidak dapat menghadiri sekolah menengah di sejumlah besar provinsi. Namun, kelompok itu mengatakan sedang mengerjakan rencana untuk mengizinkan anak perempuan kembali ke sekolah dan akan membuka universitas bulan ini dengan kehadiran murid perempuan.
(esn)
tulis komentar anda