Sebut Maroko Partner Penting, Israel Ingin Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan
Senin, 21 Februari 2022 - 23:45 WIB
RABAT - Maroko dan Israel pada Senin (21/2/2022) menandatangani perjanjian perdagangan untuk memfasilitasi investasi. Perjanjian ini diteken ketika kedua negara berupaya memperluas kerja sama sejak mereka menormalkan hubungan pada 2020.
Kesepakatan itu ditandatangani di Rabat oleh Menteri Ekonomi Israel Orna Barbivai dan Menteri Perdagangan Maroko Ryad Mezzour.
“Di bawah kesepakatan yang ditandatangani, kedua negara berkomitmen untuk memfasilitasi perdagangan dan investasi di industri kedirgantaraan, mobil, pertanian pangan, tekstil dan farmasi khususnya,” kata Mezzour kepada wartawan.
“Israel bercita-cita untuk meningkatkan perdagangan dengan Maroko dari USD131 juta saat ini, menjadi USD500 juta," ujar Barbivai, seperti dikutip dari Reuters.
Barbivai memulai kunjungannya ke Maroko pada akhir pekan lalu. Ia dijadwalkan bertemu dengan menteri, pejabat pemerintah dan pemimpin bisnis di Rabat, Casablanca dan Marrakeh.
“Maroko adalah negara penting bagi Israel - secara politik, ekonomi dan budaya,” kata Barbivai, yang suaminya kelahiran Maroko juga melakukan perjalanan pertamanya sejak meninggalkan negara itu pada 1957 di usia 2 tahun.
“Meskipun ada ikatan perdagangan dan industri Israel yang ada di Maroko, ruang lingkup kerja sama ekonomi terbatas terkait dengan potensinya, yang jika direalisasikan akan berkontribusi secara signifikan terhadap kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi kedua negara,” lanjutnya.
Maroko adalah salah satu dari empat negara Arab - bersama dengan Uni Emirat Arab, Bahrain dan Sudan - yang bergerak menuju normalisasi hubungan dengan Israel tahun lalu di bawah kesepakatan yang dirancang Amerika Serikat.
“Maroko juga menantikan untuk bekerja sama dengan Israel di bidang yang berkaitan dengan penelitian dan pengembangan industri dan pengaturan zona industri,” kata Mezzour.
Kesepakatan itu ditandatangani di Rabat oleh Menteri Ekonomi Israel Orna Barbivai dan Menteri Perdagangan Maroko Ryad Mezzour.
“Di bawah kesepakatan yang ditandatangani, kedua negara berkomitmen untuk memfasilitasi perdagangan dan investasi di industri kedirgantaraan, mobil, pertanian pangan, tekstil dan farmasi khususnya,” kata Mezzour kepada wartawan.
“Israel bercita-cita untuk meningkatkan perdagangan dengan Maroko dari USD131 juta saat ini, menjadi USD500 juta," ujar Barbivai, seperti dikutip dari Reuters.
Barbivai memulai kunjungannya ke Maroko pada akhir pekan lalu. Ia dijadwalkan bertemu dengan menteri, pejabat pemerintah dan pemimpin bisnis di Rabat, Casablanca dan Marrakeh.
“Maroko adalah negara penting bagi Israel - secara politik, ekonomi dan budaya,” kata Barbivai, yang suaminya kelahiran Maroko juga melakukan perjalanan pertamanya sejak meninggalkan negara itu pada 1957 di usia 2 tahun.
“Meskipun ada ikatan perdagangan dan industri Israel yang ada di Maroko, ruang lingkup kerja sama ekonomi terbatas terkait dengan potensinya, yang jika direalisasikan akan berkontribusi secara signifikan terhadap kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi kedua negara,” lanjutnya.
Maroko adalah salah satu dari empat negara Arab - bersama dengan Uni Emirat Arab, Bahrain dan Sudan - yang bergerak menuju normalisasi hubungan dengan Israel tahun lalu di bawah kesepakatan yang dirancang Amerika Serikat.
“Maroko juga menantikan untuk bekerja sama dengan Israel di bidang yang berkaitan dengan penelitian dan pengembangan industri dan pengaturan zona industri,” kata Mezzour.
(esn)
tulis komentar anda