Putin Luncurkan Latihan Nuklir, Bos Pentagon: Invasi ke Ukraina Tak Terelakkan
Sabtu, 19 Februari 2022 - 19:20 WIB
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan latihan pasukan rudal nuklir strategis pada Sabtu (19/2/2022). Kepala Pentagon atau Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengatakan invasi Moskow ke Ukraina tak terelakkan.
Sebelumnya, AS mengumumkan bahwa pasukan Rusia yang berkumpul di dekat perbatasan Ukraina sudah dalam posisi siap untuk menyerang.
Ketika negara-negara Barat takut akan dimulainya salah satu konflik terburuk sejak Perang Dingin, Austin mengatakan pasukan Rusia mulai melepas dan bergerak lebih dekat ke perbatasan dengan tetangganya.
"Kami berharap dia mundur dari ambang konflik," katanya dalam konferensi pers tentang kunjungan ke Lithuania, yang menambahkan bahwa invasi ke Ukraina tak terelakkan.
Rusia mengerahkan pasukannya di dekaat perbatasan Ukraina sambil menuntut NATO menolak Ukraina bergabung dengan aliansi tersebut.
Moskow selama ini mengatakan prediksi bahwa mereka berencana untuk menyerang Ukraina adalah salah dan berbahaya. Moskow mengeklaim telah menarik mundur pasukannya sementara Washington dan sekutunya bersikeras bahwa penumpukan pasukan justru semakin meningkat.
Para pemimpin separatis pro-Rusia di Ukraina timur sebelumnya mengumumkan mobilisasi militer penuh, sehari setelah memerintahkan perempuan dan anak-anak untuk mengungsi ke Rusia, dengan alasan ancaman serangan segera oleh pasukan Ukraina.
Kiev dengan tegas membantah tuduhan itu dan Washington mengatakan itu adalah bagian dari rencana Rusia untuk membuat dalih untuk invasi ke Ukraina.
Sebelumnya, AS mengumumkan bahwa pasukan Rusia yang berkumpul di dekat perbatasan Ukraina sudah dalam posisi siap untuk menyerang.
Ketika negara-negara Barat takut akan dimulainya salah satu konflik terburuk sejak Perang Dingin, Austin mengatakan pasukan Rusia mulai melepas dan bergerak lebih dekat ke perbatasan dengan tetangganya.
"Kami berharap dia mundur dari ambang konflik," katanya dalam konferensi pers tentang kunjungan ke Lithuania, yang menambahkan bahwa invasi ke Ukraina tak terelakkan.
Rusia mengerahkan pasukannya di dekaat perbatasan Ukraina sambil menuntut NATO menolak Ukraina bergabung dengan aliansi tersebut.
Moskow selama ini mengatakan prediksi bahwa mereka berencana untuk menyerang Ukraina adalah salah dan berbahaya. Moskow mengeklaim telah menarik mundur pasukannya sementara Washington dan sekutunya bersikeras bahwa penumpukan pasukan justru semakin meningkat.
Para pemimpin separatis pro-Rusia di Ukraina timur sebelumnya mengumumkan mobilisasi militer penuh, sehari setelah memerintahkan perempuan dan anak-anak untuk mengungsi ke Rusia, dengan alasan ancaman serangan segera oleh pasukan Ukraina.
Kiev dengan tegas membantah tuduhan itu dan Washington mengatakan itu adalah bagian dari rencana Rusia untuk membuat dalih untuk invasi ke Ukraina.
Lihat Juga :
tulis komentar anda