Rusia Tarik Pasukan dan 10 Jet Tempur dari Dekat Ukraina
Sabtu, 19 Februari 2022 - 00:42 WIB
MOSKOW - Rusia , pada Jumat (18/2/2022), mengatakan telah mulai menarik lebih banyak pasukan, tank dan kendaraan lapis baja lainnya dari daerah di dekat perbatasan Ukraina. Penarikan dilakukan setelah mereka menjalankan latihan perang yang menimbulkan kekhawatiran di Barat.
"Kereta militer lain yang membawa personel dan peralatan militer milik unit tank tentara di distrik militer barat kembali ke pangkalan permanen mereka di wilayah Nizhny Novgorod setelah menyelesaikan latihan yang dijadwalkan," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, yang dilansir AFP.
Secara terpisah, dilaporkan 10 jet tempur Rusia ditarik kembali dari semenanjung Crimea, wilayah yang dulunya bagian dari Ukraina namun bergabung dengan Rusia pada 2014.
Sementara itu, pasukan pemerintah Ukraina dan pemberontak pro-Rusia di timur negara itu bertukar tuduhan baru tentang penembakan dan pelanggaran gencatan senjata lainnya pada hari Jumat.
Kiev dan pemberontak saling menyalahkan atas eskalasi setelah serangan artileri dan mortir pada hari Kamis, memicu kekhawatiran bahwa Rusia, yang telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina, bisa terlibat.
Kremlin mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya "sangat prihatin" dengan gejolak di Ukraina dan mengamati situasi dengan cermat.
"Kereta militer lain yang membawa personel dan peralatan militer milik unit tank tentara di distrik militer barat kembali ke pangkalan permanen mereka di wilayah Nizhny Novgorod setelah menyelesaikan latihan yang dijadwalkan," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, yang dilansir AFP.
Secara terpisah, dilaporkan 10 jet tempur Rusia ditarik kembali dari semenanjung Crimea, wilayah yang dulunya bagian dari Ukraina namun bergabung dengan Rusia pada 2014.
Sementara itu, pasukan pemerintah Ukraina dan pemberontak pro-Rusia di timur negara itu bertukar tuduhan baru tentang penembakan dan pelanggaran gencatan senjata lainnya pada hari Jumat.
Kiev dan pemberontak saling menyalahkan atas eskalasi setelah serangan artileri dan mortir pada hari Kamis, memicu kekhawatiran bahwa Rusia, yang telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina, bisa terlibat.
Kremlin mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya "sangat prihatin" dengan gejolak di Ukraina dan mengamati situasi dengan cermat.
(min)
tulis komentar anda