Intelijen AS: Invasi Rusia ke Ukraina Akan Dimulai Rabu Pukul 03.00 Pagi
Rabu, 16 Februari 2022 - 00:01 WIB
KIEV - Sumber-sumber intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan dimulai pada Rabu (16/2/2022) pukul 03.00 dini hari waktu Moskow. Anehnya, saat informasi itu keluar, Moskow menarik sebagian pasukannya dari perbatasan kedua negara.
Sumber intelijen AS mengatakan pasukan Moskow dapat menargetkan pusat komando dan kendali militer dan pemerintah Kiev dengan rentetan serangan rudal dari udara sebelum tank meluncur melewati perbatasan.
Pada saat yang sama, kapal perang amfibi Rusia dapat menyerbu garis pantai selatan Ukraina.
Informasi ini muncul ketika Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss memperingatkan invasi Rusia tidak akan berhenti di Ukraina.
Sumber-sumber intelijen senior AS mengatakan serangan Moskow akan hampir pasti dari berbagai titik di sisi selatan, timur dan utara Ukraina.
Salah satu sumber tersebut mengatakan kepada The Mirror bahwa timnya berada di pihak Kiev dengan pesan satu baris sederhana yang berbunyi: "3am Wednesday [Rabu 3 pagi]."
Rusia memiliki lebih dari 126.000 tentara yang berkumpul di dekat perbatasan timur Ukraina.
Ia juga memiliki 80.000 tentara loyalis Moskow di Belarusia utara dan ribuan marinir di kapal perang di Laut Hitam, yang mengancam pantai selatan Ukraina.
Para pemimpin politik Rusia menyangkal tuduhan Barat bahwa pihaknya berencana untuk menyerang, tetapi mengatakan pihaknya dapat mengambil tindakan "teknis militer" yang tidak ditentukan kecuali serangkaian tuntutannya dipenuhi, termasuk melarang Kiev
bergabung dengan aliansi NATO.
Meskipun ada peringatan dari Amerika, masih diyakini ada peluang untuk menghentikan perang—tetapi itu memudar dengan cepat.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden AS Joe Biden pada hari Senin sepakat dalam sebuah panggilan telepon pada hari Senin bahwa ada jendela penting untuk diplomasi.
Tapi Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan invasi bisa saja terjadi, dan pasukan Rusia bisa mencapai Kiev sangat, sangat cepat.
"Ini...tentang stabilitas Eropa yang lebih luas," katanya.
"Dan ini tentang stabilitas global yang lebih luas, dan pesan yang kami berikan kepada agresor dan kami harus memberikan pesan kepada Vladimir Putin bahwa tidak ada hadiah untuk agresi," ujarnya.
Truss menggemakan politisi di Amerika Serikat yang telah memperingatkan bahwa apa yang disebut operasi "false flag" dapat digunakan oleh Moskow untuk memicu konflik.
"Masih ada kemungkinan invasi akan segera terjadi, dan sangat mungkin terjadi," katanya.
Itu terjadi ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mendeklarasikan Rabu sebagai hari persatuan nasional.
Dalam dekrit yang ditandatangani pada hari Senin, dia memerintahkan pemutaran lagu kebangsaan dan pengibaran bendera dan pita bendera di seluruh negeri.
Pada saat yang sama ketika beberapa pasukan Rusia kembali ke pangkalan mereka, mereka telah mengerahkan kendaraan penghambur ranjau yang mampu meletakkan ladang ranjau seukuran beberapa lapangan sepak bola.
Dikhawatirkan mereka juga telah menggunakan penyembur api termobarik yang mampu mengirim bola api sepanjang beberapa mil ke arah musuh.
Putin dan Menteri Luar Negeri-nya; Sergei Lavrov, telah sepakat untuk melanjutkan negosiasi, mendorong harapan bahwa masih ada cara untuk mencegah perang.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan: "Unit-unit distrik militer Selatan dan Barat yang telah menyelesaikan misi mereka telah mulai menaiki kereta api dan transportasi mobil dan akan mulai dipindahkan ke garnisun mereka hari ini [Selasa]."
"Unit-unit terpisah akan berbaris dengan berjalan kaki sebagai bagian dari konvoi militer," ujarnya.
Dia melanjutkan: "Sejumlah latihan tempur, termasuk latihan, telah dilakukan sesuai rencana."
Sumber intelijen AS mengatakan pasukan Moskow dapat menargetkan pusat komando dan kendali militer dan pemerintah Kiev dengan rentetan serangan rudal dari udara sebelum tank meluncur melewati perbatasan.
Pada saat yang sama, kapal perang amfibi Rusia dapat menyerbu garis pantai selatan Ukraina.
Informasi ini muncul ketika Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss memperingatkan invasi Rusia tidak akan berhenti di Ukraina.
Sumber-sumber intelijen senior AS mengatakan serangan Moskow akan hampir pasti dari berbagai titik di sisi selatan, timur dan utara Ukraina.
Salah satu sumber tersebut mengatakan kepada The Mirror bahwa timnya berada di pihak Kiev dengan pesan satu baris sederhana yang berbunyi: "3am Wednesday [Rabu 3 pagi]."
Rusia memiliki lebih dari 126.000 tentara yang berkumpul di dekat perbatasan timur Ukraina.
Ia juga memiliki 80.000 tentara loyalis Moskow di Belarusia utara dan ribuan marinir di kapal perang di Laut Hitam, yang mengancam pantai selatan Ukraina.
Para pemimpin politik Rusia menyangkal tuduhan Barat bahwa pihaknya berencana untuk menyerang, tetapi mengatakan pihaknya dapat mengambil tindakan "teknis militer" yang tidak ditentukan kecuali serangkaian tuntutannya dipenuhi, termasuk melarang Kiev
bergabung dengan aliansi NATO.
Meskipun ada peringatan dari Amerika, masih diyakini ada peluang untuk menghentikan perang—tetapi itu memudar dengan cepat.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden AS Joe Biden pada hari Senin sepakat dalam sebuah panggilan telepon pada hari Senin bahwa ada jendela penting untuk diplomasi.
Tapi Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan invasi bisa saja terjadi, dan pasukan Rusia bisa mencapai Kiev sangat, sangat cepat.
"Ini...tentang stabilitas Eropa yang lebih luas," katanya.
"Dan ini tentang stabilitas global yang lebih luas, dan pesan yang kami berikan kepada agresor dan kami harus memberikan pesan kepada Vladimir Putin bahwa tidak ada hadiah untuk agresi," ujarnya.
Truss menggemakan politisi di Amerika Serikat yang telah memperingatkan bahwa apa yang disebut operasi "false flag" dapat digunakan oleh Moskow untuk memicu konflik.
"Masih ada kemungkinan invasi akan segera terjadi, dan sangat mungkin terjadi," katanya.
Itu terjadi ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mendeklarasikan Rabu sebagai hari persatuan nasional.
Dalam dekrit yang ditandatangani pada hari Senin, dia memerintahkan pemutaran lagu kebangsaan dan pengibaran bendera dan pita bendera di seluruh negeri.
Pada saat yang sama ketika beberapa pasukan Rusia kembali ke pangkalan mereka, mereka telah mengerahkan kendaraan penghambur ranjau yang mampu meletakkan ladang ranjau seukuran beberapa lapangan sepak bola.
Dikhawatirkan mereka juga telah menggunakan penyembur api termobarik yang mampu mengirim bola api sepanjang beberapa mil ke arah musuh.
Putin dan Menteri Luar Negeri-nya; Sergei Lavrov, telah sepakat untuk melanjutkan negosiasi, mendorong harapan bahwa masih ada cara untuk mencegah perang.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan: "Unit-unit distrik militer Selatan dan Barat yang telah menyelesaikan misi mereka telah mulai menaiki kereta api dan transportasi mobil dan akan mulai dipindahkan ke garnisun mereka hari ini [Selasa]."
"Unit-unit terpisah akan berbaris dengan berjalan kaki sebagai bagian dari konvoi militer," ujarnya.
Dia melanjutkan: "Sejumlah latihan tempur, termasuk latihan, telah dilakukan sesuai rencana."
(min)
tulis komentar anda