Kiev: Diplomasi Ukraina dan Barat Cegah Invasi Rusia
Selasa, 15 Februari 2022 - 20:23 WIB
KIEV - Ukraina mengatakan bahwa upaya diplomatik bersama dengan sekutu Barat telah berhasil mencegah invasi Rusia yang ditakuti.
“Kami dan sekutu kami telah berhasil mencegah Rusia dari eskalasi lebih lanjut. Ini sudah pertengahan Februari, dan Anda lihat diplomasi terus berjalan,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba kepada wartawan, seperti dilansir dari Al Arabiya, Selasa (15/2/2022).
Komentar Kuleba muncul sehari setelah Rusia membiarkan pintu terbuka untuk pembicaraan lebih lanjut dengan Barat guna menyelesaikan kebuntuan yang dipicu oleh penentangan Moskow terhadap pengaruh NATO di Eropa timur dan ambisi Ukraina untuk suatu hari bergabung dengan aliansi pertahanan bentukan Amerika Serikat (AS) tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia pada hari ini mengatakan beberapa dari lebih dari 100.000 tentara yang ditempatkan di dekat perbatasan Ukraina mulai kembali ke pangkalan setelah menyelesaikan latihan militer.
Para pejabat Ukraina telah menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk mempertanyakan laporan intelijen AS yang menunjukkan bahwa Rusia sedang mempersiapkan serangan yang akan segera terjadi terhadap tetangga baratnya itu.
Tetapi Kuleba menekankan bahwa ketegangan tetap tinggi di sepanjang perbatasan Ukraina dan bahwa Rusia masih perlu menarik kembali pasukannya yang tersisa.
“Kami punya aturan: jangan percaya apa yang Anda dengar, percaya apa yang Anda lihat. Ketika kami melihat penarikan, kami akan percaya pada de-eskalasi,” tegasnya
Rusia telah membangun lebih dari 100.000 tentara di dekat Ukraina dan melakukan latihan skala besar. Rusia menyangkal berencana untuk menyerang, tetapi mengatakan Barat perlu untuk menganggap serius kekhawatiran keamanannya tentang NATO.
“Kami dan sekutu kami telah berhasil mencegah Rusia dari eskalasi lebih lanjut. Ini sudah pertengahan Februari, dan Anda lihat diplomasi terus berjalan,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba kepada wartawan, seperti dilansir dari Al Arabiya, Selasa (15/2/2022).
Komentar Kuleba muncul sehari setelah Rusia membiarkan pintu terbuka untuk pembicaraan lebih lanjut dengan Barat guna menyelesaikan kebuntuan yang dipicu oleh penentangan Moskow terhadap pengaruh NATO di Eropa timur dan ambisi Ukraina untuk suatu hari bergabung dengan aliansi pertahanan bentukan Amerika Serikat (AS) tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia pada hari ini mengatakan beberapa dari lebih dari 100.000 tentara yang ditempatkan di dekat perbatasan Ukraina mulai kembali ke pangkalan setelah menyelesaikan latihan militer.
Para pejabat Ukraina telah menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk mempertanyakan laporan intelijen AS yang menunjukkan bahwa Rusia sedang mempersiapkan serangan yang akan segera terjadi terhadap tetangga baratnya itu.
Tetapi Kuleba menekankan bahwa ketegangan tetap tinggi di sepanjang perbatasan Ukraina dan bahwa Rusia masih perlu menarik kembali pasukannya yang tersisa.
“Kami punya aturan: jangan percaya apa yang Anda dengar, percaya apa yang Anda lihat. Ketika kami melihat penarikan, kami akan percaya pada de-eskalasi,” tegasnya
Rusia telah membangun lebih dari 100.000 tentara di dekat Ukraina dan melakukan latihan skala besar. Rusia menyangkal berencana untuk menyerang, tetapi mengatakan Barat perlu untuk menganggap serius kekhawatiran keamanannya tentang NATO.
tulis komentar anda