Khawatir Diinvasi Rusia, Israel Evakuasi Staf Kedutaan di Ukraina
Sabtu, 12 Februari 2022 - 03:49 WIB
"Rusia memulai latihan militer di Belarusia yang mungkin akan segera menjadi serangan terhadap Ukraina," kata pejabat yang tidak disebutkan namanya tersebut.
Secara terpisah pada hari Jumat, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Rusia dapat menyerang Ukraina kapan saja termasuk selama Olimpiade Musim Dingin Beijing, sehingga orang Amerika harus segera meninggalkan negara Eropa Timur itu.
Blinken tidak merinci alasan di balik peringatan keamanan terbaru Departemen Luar Negeri yang menyerukan semua warga negara Amerika untuk meninggalkan Ukraina.
“Sederhananya, kami terus melihat tanda-tanda eskalasi Rusia yang sangat mengganggu, termasuk pasukan baru yang tiba di perbatasan Ukraina,” kata Blinken di Melbourne, Australia.
“Kami berada di jendela ketika invasi dapat dimulai kapan saja dan, untuk lebih jelasnya, itu termasuk selama Olimpiade,” imbuh Blinken. Olimpiade dijadwalkan berakhir pada 20 Februari.
Rusia telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat Ukraina. Moskow menegaskan tidak memiliki rencana untuk menyerang, tetapi ingin Barat menjauhkan Ukraina dan negara-negara pecahan Soviet lainnya dari NATO.
Pengumuman Kementerian Luar Negeri Israel datang ketika UK Jewish News melaporkan bahwa badan amal Yahudi sedang mempersiapkan rencana untuk mengevakuasi orang-orang Yahudi Ukraina jika perang pecah, dan di tengah meningkatnya peringatan atas penumpukan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina.
Ada sekitar 75.000 orang yang tinggal di Ukraina timur dan diyakini memenuhi syarat untuk memiliki kewarganegaraan Israel.
Rusia dan Ukraina telah terlibat dalam konflik sengit sejak 2014, ketika pemimpin Ukraina yang bersahabat dengan Kremlin digulingkan dari jabatannya oleh pemberontakan rakyat.
Moskow menanggapi dengan mencaplok Crimea dan kemudian mendukung pemberontakan separatis di Ukraina timur, di mana pertempuran telah menewaskan lebih dari 14.000 orang. Moskow menolak narasi aneksasi Crimea dan menegaskan wilayah itu memilih pisah dari Ukraina melalui referendum dan akhirnya memilih bergabung dengan Rusia.
Secara terpisah pada hari Jumat, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Rusia dapat menyerang Ukraina kapan saja termasuk selama Olimpiade Musim Dingin Beijing, sehingga orang Amerika harus segera meninggalkan negara Eropa Timur itu.
Blinken tidak merinci alasan di balik peringatan keamanan terbaru Departemen Luar Negeri yang menyerukan semua warga negara Amerika untuk meninggalkan Ukraina.
“Sederhananya, kami terus melihat tanda-tanda eskalasi Rusia yang sangat mengganggu, termasuk pasukan baru yang tiba di perbatasan Ukraina,” kata Blinken di Melbourne, Australia.
“Kami berada di jendela ketika invasi dapat dimulai kapan saja dan, untuk lebih jelasnya, itu termasuk selama Olimpiade,” imbuh Blinken. Olimpiade dijadwalkan berakhir pada 20 Februari.
Rusia telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat Ukraina. Moskow menegaskan tidak memiliki rencana untuk menyerang, tetapi ingin Barat menjauhkan Ukraina dan negara-negara pecahan Soviet lainnya dari NATO.
Pengumuman Kementerian Luar Negeri Israel datang ketika UK Jewish News melaporkan bahwa badan amal Yahudi sedang mempersiapkan rencana untuk mengevakuasi orang-orang Yahudi Ukraina jika perang pecah, dan di tengah meningkatnya peringatan atas penumpukan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina.
Ada sekitar 75.000 orang yang tinggal di Ukraina timur dan diyakini memenuhi syarat untuk memiliki kewarganegaraan Israel.
Rusia dan Ukraina telah terlibat dalam konflik sengit sejak 2014, ketika pemimpin Ukraina yang bersahabat dengan Kremlin digulingkan dari jabatannya oleh pemberontakan rakyat.
Moskow menanggapi dengan mencaplok Crimea dan kemudian mendukung pemberontakan separatis di Ukraina timur, di mana pertempuran telah menewaskan lebih dari 14.000 orang. Moskow menolak narasi aneksasi Crimea dan menegaskan wilayah itu memilih pisah dari Ukraina melalui referendum dan akhirnya memilih bergabung dengan Rusia.
tulis komentar anda