Pelajar Muslim Dipaksa Berhenti Sholat oleh Gurunya di Sekolah London
Jum'at, 11 Februari 2022 - 16:29 WIB
LONDON - Seorang pelajar Muslim di sekolah London, Inggris, dipaksa gurunya berhenti saat sedang sholat karena itu dianggap “tindakan pembangkangan.”
Pelajar bernama Thaher Tarawneh (12) terpaksa sholat di luar sekolah karena ruangan ibadah di sekolahnya digembok.
Dia dan teman-temannya sedang sholat di taman bermain sekolah Akademi Ark Soane yang baru dibuka ketika mereka disela dan dengan agresif disuruh "berhenti segera.”
Tarawneh terus sholat sementara teman-temannya melarikan diri dari tempat tersebut. Pada saat itu, seorang anggota staf diduga mencengkeram pinggangnya dan memindahkan blazernya dari lantai, yang dia gunakan sebagai sajadah.
Dia kemudian dikirim pulang pada sore hari dan dipaksa menandatangani pernyataan yang menurutnya bukan cerminan peristiwa yang sebenarnya.
Ayahnya memberi tahu MyLondon, “Kami mencoba mendidik anak-anak kami untuk memiliki keyakinan tertentu, dan tidak boleh ada anggota staf yang mencoba menantang mereka.”
“Menurut pemahaman saya, anak-anak lain melarikan diri karena mereka takut dengan teriakan anggota staf ini,” papar dia, dilansir Arab News pada 7 Februari 2022.
Dia menambahkan, “Thaher tahu untuk tidak menghentikan sholatnya kecuali ada sesuatu yang mendesak. Jadi bagi anggota staf ini menyela sholatnya dan kemudian melanjutkan menganiaya anak saya, itu tidak dapat diterima.”
Orang tua Tarawneh meminta untuk melihat rekaman CCTV dari insiden tersebut, tetapi mengatakan permintaan mereka ditolak saat tiba di sekolah.
Mereka telah mengajukan keluhan resmi ke sekolah dan Dewan Ealing. Sekolah telah mengkonfirmasi penyelidikan formal sedang berlangsung.
Orang tua Tarawneh sedang mempertimbangkan memindahkan anaknya dari sekolah itu, dengan mengatakan, “Dia mungkin didiskriminasi karena agamanya."
“Kami menyelidiki insiden itu ketika itu menjadi perhatian kami, termasuk meninjau semua bukti yang tersedia dan mewawancarai semua yang terlibat,” papar Kepala Sekolah Ark Soane Academy Matthew Neuberger.
Dia mengatakan, “Pengaduan resmi sekarang telah dibuat, dan prosedur normal akan diikuti untuk memastikan ini ditangani secara adil dan tepat.”
“Sekolah kami bangga atas dukungan yang kami berikan kepada siswa dari semua agama, dan kami berkomitmen menyediakan lingkungan yang inklusif untuk semua orang,” ujar dia.
Pelajar bernama Thaher Tarawneh (12) terpaksa sholat di luar sekolah karena ruangan ibadah di sekolahnya digembok.
Dia dan teman-temannya sedang sholat di taman bermain sekolah Akademi Ark Soane yang baru dibuka ketika mereka disela dan dengan agresif disuruh "berhenti segera.”
Tarawneh terus sholat sementara teman-temannya melarikan diri dari tempat tersebut. Pada saat itu, seorang anggota staf diduga mencengkeram pinggangnya dan memindahkan blazernya dari lantai, yang dia gunakan sebagai sajadah.
Dia kemudian dikirim pulang pada sore hari dan dipaksa menandatangani pernyataan yang menurutnya bukan cerminan peristiwa yang sebenarnya.
Ayahnya memberi tahu MyLondon, “Kami mencoba mendidik anak-anak kami untuk memiliki keyakinan tertentu, dan tidak boleh ada anggota staf yang mencoba menantang mereka.”
“Menurut pemahaman saya, anak-anak lain melarikan diri karena mereka takut dengan teriakan anggota staf ini,” papar dia, dilansir Arab News pada 7 Februari 2022.
Dia menambahkan, “Thaher tahu untuk tidak menghentikan sholatnya kecuali ada sesuatu yang mendesak. Jadi bagi anggota staf ini menyela sholatnya dan kemudian melanjutkan menganiaya anak saya, itu tidak dapat diterima.”
Orang tua Tarawneh meminta untuk melihat rekaman CCTV dari insiden tersebut, tetapi mengatakan permintaan mereka ditolak saat tiba di sekolah.
Mereka telah mengajukan keluhan resmi ke sekolah dan Dewan Ealing. Sekolah telah mengkonfirmasi penyelidikan formal sedang berlangsung.
Orang tua Tarawneh sedang mempertimbangkan memindahkan anaknya dari sekolah itu, dengan mengatakan, “Dia mungkin didiskriminasi karena agamanya."
“Kami menyelidiki insiden itu ketika itu menjadi perhatian kami, termasuk meninjau semua bukti yang tersedia dan mewawancarai semua yang terlibat,” papar Kepala Sekolah Ark Soane Academy Matthew Neuberger.
Dia mengatakan, “Pengaduan resmi sekarang telah dibuat, dan prosedur normal akan diikuti untuk memastikan ini ditangani secara adil dan tepat.”
“Sekolah kami bangga atas dukungan yang kami berikan kepada siswa dari semua agama, dan kami berkomitmen menyediakan lingkungan yang inklusif untuk semua orang,” ujar dia.
(sya)
tulis komentar anda