Omicron Mengamuk di Teheran, 50 Anggota Parlemen Iran Positif Covid-19
Minggu, 06 Februari 2022 - 22:30 WIB
TEHERAN - Sekitar 50 anggota parlemen Iran dengan 290 kursi telah terjangkit Covid-19 . Hal itu diungkapkan seorang anggota parlemen senior pada Sabtu (5/2/2022), ketika varian Omicron menyebar tanpa henti di seluruh negeri.
Anggota parlemen Alireza Salimi, berbicara kepada YJC - sebuah kantor berita yang terhubung dengan TV pemerintah Iran – mengatakan, sesi parlemen minggu ini akan diadakan sesuai dengan peraturan kesehatan.
Seperti dilaporkan Reuters, parlemen ditangguhkan selama dua minggu April lalu karena wabah di antara anggota parlemen. Pada hari-hari awal pandemi, beberapa anggota parlemen meninggal karena virus.
“Setidaknya 10 perwakilan di parlemen sekarang dirawat di rumah sakit setelah tertular virus,” ujar anggota parlemen Alireza Salimi pada Al Jazeera, pada akhir bulan lalu.
Anggota parlemen senior lainnya, Mojtaba Yousefi, mengkonfirmasi bahwa lusinan anggota parlemen telah dites positif dan mengatakan sejumlah staf parlemen lain yang tidak diketahui juga terinfeksi, menjadikan jumlahnya jauh lebih tinggi.
Anggota parlemen Jalal Rashidi mengatakan dalam sebuah tweet pada hari Minggu bahwa dia “kagum” dengan jumlah rekannya yang berpartisipasi dalam pertemuan, bahkan setelah hasil tes mereka positif. "Tidak ada pembenaran yang dapat diterima untuk membahayakan kesehatan orang lain," tulisnya.
Iran telah melihat lonjakan kasus setelah jeda singkat setelah vaksinasi massal. Dalam beberapa hari terakhir telah melaporkan rata-rata lebih dari 30.000 infeksi baru sehari. “Namun, jumlah kasus selama 24 jam sebelumnya adalah 23.130,” kata Kementerian Kesehatan Iran.
Iran, dengan populasi penduduk sekitar 85 juta, telah melaporkan lebih dari 6,5 juta infeksi dan lebih dari 132.500 kematian terkait virus corona sejak pandemi dimulai. Lebih dari 50 juta orang telah menerima dua dosis vaksin virus corona, dan lebih dari 19 juta telah menerima tiga dosis.
Anggota parlemen Alireza Salimi, berbicara kepada YJC - sebuah kantor berita yang terhubung dengan TV pemerintah Iran – mengatakan, sesi parlemen minggu ini akan diadakan sesuai dengan peraturan kesehatan.
Seperti dilaporkan Reuters, parlemen ditangguhkan selama dua minggu April lalu karena wabah di antara anggota parlemen. Pada hari-hari awal pandemi, beberapa anggota parlemen meninggal karena virus.
“Setidaknya 10 perwakilan di parlemen sekarang dirawat di rumah sakit setelah tertular virus,” ujar anggota parlemen Alireza Salimi pada Al Jazeera, pada akhir bulan lalu.
Anggota parlemen senior lainnya, Mojtaba Yousefi, mengkonfirmasi bahwa lusinan anggota parlemen telah dites positif dan mengatakan sejumlah staf parlemen lain yang tidak diketahui juga terinfeksi, menjadikan jumlahnya jauh lebih tinggi.
Anggota parlemen Jalal Rashidi mengatakan dalam sebuah tweet pada hari Minggu bahwa dia “kagum” dengan jumlah rekannya yang berpartisipasi dalam pertemuan, bahkan setelah hasil tes mereka positif. "Tidak ada pembenaran yang dapat diterima untuk membahayakan kesehatan orang lain," tulisnya.
Iran telah melihat lonjakan kasus setelah jeda singkat setelah vaksinasi massal. Dalam beberapa hari terakhir telah melaporkan rata-rata lebih dari 30.000 infeksi baru sehari. “Namun, jumlah kasus selama 24 jam sebelumnya adalah 23.130,” kata Kementerian Kesehatan Iran.
Iran, dengan populasi penduduk sekitar 85 juta, telah melaporkan lebih dari 6,5 juta infeksi dan lebih dari 132.500 kematian terkait virus corona sejak pandemi dimulai. Lebih dari 50 juta orang telah menerima dua dosis vaksin virus corona, dan lebih dari 19 juta telah menerima tiga dosis.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda