AS Ragu Satelit Militer Iran Berhasil Capai Orbit Bumi
Kamis, 23 April 2020 - 17:05 WIB
WASHINGTON - Wakil Kepala Staf Gabungan militer Amerika Serikat (AS), Jenderal John Hyten ragu satelit militer Iran, yang dinamai Noor sukses mencapai orbit bumi. Iran meluncuran satelit militer pertama mereka kemarin.
Hyten mengatakan, roket yang membawa satelit tersebut memang meluncur dengan sangat jauh. Namun, dia mengaku ragu satelit itu suskes mencapai lokasi yang ditargetkan di orbit bumi.
"AS sedang memantau peluncuran satelit Iran dengan cermat," ucapnya, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (23/4/2020) dan menuturkan peluncuran satelit itu sebagai tindakan bermusuhan baru yang dilakukan Teheran.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menyerukan agar Iran bertanggung jawab atas peluncuran satelit militer. Ia menilai apa yang dilakukan oleh Iran telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
"Saya pikir setiap negara memiliki kewajiban untuk pergi ke PBB dan mengevaluasi apakah peluncuran rudal ini konsisten dengan resolusi Dewan Keamanan itu. Saya tidak berpikir itu jauh, dan saya pikir Iran perlu bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan," ucap Pompeo.
Hyten mengatakan, roket yang membawa satelit tersebut memang meluncur dengan sangat jauh. Namun, dia mengaku ragu satelit itu suskes mencapai lokasi yang ditargetkan di orbit bumi.
"AS sedang memantau peluncuran satelit Iran dengan cermat," ucapnya, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (23/4/2020) dan menuturkan peluncuran satelit itu sebagai tindakan bermusuhan baru yang dilakukan Teheran.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menyerukan agar Iran bertanggung jawab atas peluncuran satelit militer. Ia menilai apa yang dilakukan oleh Iran telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
"Saya pikir setiap negara memiliki kewajiban untuk pergi ke PBB dan mengevaluasi apakah peluncuran rudal ini konsisten dengan resolusi Dewan Keamanan itu. Saya tidak berpikir itu jauh, dan saya pikir Iran perlu bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan," ucap Pompeo.
(esn)
tulis komentar anda