Dituding Inggris Ingin Bentuk Pemerintah Boneka di Ukraina, Rusia: Omong Kosong!

Minggu, 23 Januari 2022 - 12:10 WIB
Rusia sebut tuduhan Inggris ingin membentuk pemerintahan boneka di Ukraina sebagai omong kosong. Foto/Ilustrasi
MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia mengecam klaim tidak berdasar Inggris yang menyebut Moskow menggulingkan pemerintah Ukraina dan memasang pemimpin pro-Rusia.

Lewat sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut tuduhan Inggris sebagai upaya oleh negara-negara Barat meningkatkan ketegangan di kawasan, menggarisbawahi bahwa apa yang disebut sebagai temuan Inggris adalah omong kosong.

"Disinformasi yang disebarkan oleh Kantor Luar Negeri Inggris adalah bukti lain bahwa negara-negara NATO, yang dipimpin oleh Anglo-Saxon, yang meningkatkan ketegangan di sekitar Ukraina," bunyi pernyataan itu, sebelum mendesak pihak-pihak lain untuk menghentikan kegiatan provokatif, seperti dilansir dari Sputnik, Minggu (23/1/2022).



Pernyataan itu dikeluarkan tak lama setelah Kantor Luar Negeri Inggris menuduh Rusia mencoba memasang "pemimpin pro-Rusia" di Ukraina dan mempertahankan hubungan dengan mantan politisi Ukraina.

Pernyataan sebelumnya oleh otoritas Inggris menyatakan bahwa para penyelidik memiliki informasi yang menunjukkan bahwa Pemerintah Rusia ingin mengangkat seorang pemimpin pro-Rusia di Kiev untuk mempertimbangkan apakah akan menyerang dan menduduki Ukraina.

"Mantan anggota parlemen Ukraina Yevhen Murayev sedang dipertimbangkan sebagai calon potensial," lanjut rilis tersebut, sebelum menyebutkan empat tokoh Ukraina lainnya yang dikatakan memelihara hubungan dengan dinas intelijen Rusia.



Kebetulan, Murayev telah berada dalam daftar sanksi Rusia sejak 25 Desember 2018. Mantan politisi itu mengatakan kepada The Telegraph bahwa dia merasa "geli" dengan tuduhan Inggris.

"Sebagai seseorang yang telah berada di bawah sanksi Rusia selama empat tahun, dilarang dari Rusia sebagai ancaman keamanan nasional dan yang ayahnya mendapatkan asetnya dibekukan di Rusia, saya merasa sulit untuk mengomentari pernyataan Kementerian Luar Negeri (Inggris)," kata Murayev.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More