Iran Pamer 3 Rudal Balistik Jarak Pendek di Tengah Perundingan Nuklir
Sabtu, 08 Januari 2022 - 06:44 WIB
Pada Mei 2018, AS di bawah presiden Donald Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran.
Langkah AS itu mendorong Teheran setahun kemudian mengumumkan bahwa mereka mulai mengurangi komitmennya terhadap kesepakatan JCPOA.
Pemerintahan Joe Biden mengisyaratkan kesiapannya untuk kembali ke perjanjian JCPOA, dengan Iran mengatakan bahwa Gedung Putih pertama-tama harus membatalkan semua sanksi terhadap Republik Islam Iran.
Teheran telah berulang kali menolak tekanan AS dan Eropa untuk mengurangi kekuatan misilnya, menggarisbawahi kebutuhan untuk mempertahankan diri terhadap agresi asing. Negaranya Ayatollah Khamenei itu mengatakan bahwa program misil Iran tidak dapat dan tidak akan dinegosiasikan.
Republik Islam Iran diketahui memiliki lebih dari 1.000 rudal jarak pendek dan menengah, dan dilaporkan telah meningkatkan pengembangan dan produksinya setelah AS keluar dari JCPOA.
Langkah AS itu mendorong Teheran setahun kemudian mengumumkan bahwa mereka mulai mengurangi komitmennya terhadap kesepakatan JCPOA.
Pemerintahan Joe Biden mengisyaratkan kesiapannya untuk kembali ke perjanjian JCPOA, dengan Iran mengatakan bahwa Gedung Putih pertama-tama harus membatalkan semua sanksi terhadap Republik Islam Iran.
Teheran telah berulang kali menolak tekanan AS dan Eropa untuk mengurangi kekuatan misilnya, menggarisbawahi kebutuhan untuk mempertahankan diri terhadap agresi asing. Negaranya Ayatollah Khamenei itu mengatakan bahwa program misil Iran tidak dapat dan tidak akan dinegosiasikan.
Republik Islam Iran diketahui memiliki lebih dari 1.000 rudal jarak pendek dan menengah, dan dilaporkan telah meningkatkan pengembangan dan produksinya setelah AS keluar dari JCPOA.
(min)
tulis komentar anda