Calon Presiden: Prancis Harus Tinggalkan NATO dan Bermitra dengan Rusia
Selasa, 04 Januari 2022 - 09:07 WIB
Politisi itu juga menganggap Rusia sebagai mitra Prancis daripada musuh.
Dia menegaskan, Baratlah yang membuat blok NATO ke dalam kebuntuan saat ini dengan Moskow, melanggar janjinya tentang perluasan aliansi ke timur.
“Rusia adalah mitra. Saya tidak setuju jika dijadikan musuh. Kita membawa 10 negara ke NATO di timur, yang dilihat sebagai ancaman oleh Rusia. Terutama ketika Anda memasang sistem anti-rudal di Polandia,” tutur politisi itu.
Dia juga menyuarakan penentangan terhadap setiap rencana menerima Ukraina ke dalam NATO.
“Langkah seperti ini akan semakin mengikis situasi keamanan di Eropa, karena hal itu pasti akan dirasakan oleh Moskow sebagai ancaman baru terhadapnya,” ungkap dia.
Politisi veteran itu telah mengumumkan bahwa dia berniat mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilu mendatang pada April.
Selama pemilu presiden terakhir di Prancis, Melenchon memenangkan sekitar 20% suara dalam pemungutan suara pertama. Namun, dia tidak lolos ke putaran kedua.
Dia menegaskan, Baratlah yang membuat blok NATO ke dalam kebuntuan saat ini dengan Moskow, melanggar janjinya tentang perluasan aliansi ke timur.
“Rusia adalah mitra. Saya tidak setuju jika dijadikan musuh. Kita membawa 10 negara ke NATO di timur, yang dilihat sebagai ancaman oleh Rusia. Terutama ketika Anda memasang sistem anti-rudal di Polandia,” tutur politisi itu.
Dia juga menyuarakan penentangan terhadap setiap rencana menerima Ukraina ke dalam NATO.
“Langkah seperti ini akan semakin mengikis situasi keamanan di Eropa, karena hal itu pasti akan dirasakan oleh Moskow sebagai ancaman baru terhadapnya,” ungkap dia.
Politisi veteran itu telah mengumumkan bahwa dia berniat mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilu mendatang pada April.
Selama pemilu presiden terakhir di Prancis, Melenchon memenangkan sekitar 20% suara dalam pemungutan suara pertama. Namun, dia tidak lolos ke putaran kedua.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda