AS Desak Tetap Terbentuknya Pemerintahan Sipil di Sudan
Selasa, 04 Januari 2022 - 04:00 WIB
“Hamdok tidak mencapai apa yang kami butuhkan, tetapi dia juga tidak keluar dan memberi tahu kami apa penghalang jalan sehingga kami dapat berkumpul di sekelilingnya dan mendukungnya,” kata Najat, seorang apoteker di Khartoum.
Mayada Khairi, seorang aktivis, mengatakan: "Apakah dia datang atau pergi tidak ada bedanya bagi kami, karena masalah kami menjadi lebih besar dan perang kami menjadi lebih besar. Kami akan melanjutkan garis revolusioner."
Sementara Jibril Ibrahim, mantan pemimpin pemberontak yang menjabat sebagai Menteri Keuangan di bawah Hamdok tetapi menyatakan dukungan untuk militer sebelum kudeta, namun menyesalkan pengunduran diri Hamdok.
“Bangsa kita membutuhkan kompromi politik hari ini lebih dari sebelumnya untuk menavigasi dengan aman melalui masa-masa yang bergejolak ini. Ada kamar untuk menampung semua orang,” katanya.
Mayada Khairi, seorang aktivis, mengatakan: "Apakah dia datang atau pergi tidak ada bedanya bagi kami, karena masalah kami menjadi lebih besar dan perang kami menjadi lebih besar. Kami akan melanjutkan garis revolusioner."
Sementara Jibril Ibrahim, mantan pemimpin pemberontak yang menjabat sebagai Menteri Keuangan di bawah Hamdok tetapi menyatakan dukungan untuk militer sebelum kudeta, namun menyesalkan pengunduran diri Hamdok.
“Bangsa kita membutuhkan kompromi politik hari ini lebih dari sebelumnya untuk menavigasi dengan aman melalui masa-masa yang bergejolak ini. Ada kamar untuk menampung semua orang,” katanya.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda