Skandal Seks Besar-besaran Guncang Gereja Katolik Spanyol, Korban Ribuan Anak
Senin, 20 Desember 2021 - 07:20 WIB
MADRID - Skandal pelecehan seks terhadap anak-anak telah mengguncang Gereja Katolik Spanyol. Investigasi koran lokal mencatat jumlah korban sebanyak 1.237 orang dan kemungkinan bisa bertambah lagi.
Otoritas gereja akan membuka penyelidikan atas skandal memalukan oleh para anggota klerus tersebut. Koran El Pais melaporkan pelecehan seksual besar-besaran ini sudah terjadi 80 tahun yang lalu.
Penyelidikan oleh otoritas gereja akan mengusut tuduhan pelecehan oleh 251 imam dan beberapa orang awam dari lembaga keagamaan yang diungkap surat kabar lokal.
Koran itu belum mempublikasikan secara penuh temuannya dari investigasi tiga tahun yang dilakukan terhadap masalah tersebut. Namun laporannya mengatakan bahwa korespondennya memberikan berkas setebal 385 halaman kepada pemimpin Vatikan Paus Fransiskus pada 2 Desember ketika rombongan kepausan dan jurnalis terbang dari Roma ke Siprus.
Menurut laporan surat kabar tersebut, yang dikutip Reuters, Senin (20/12/2021), jumlah korban setidaknya 1.237 orang tetapi bisa meningkat lebih banyak lagi.
Tuduhan pelecehan sekssual ini menyangkut 31 ordo keagamaan dan 31 dari sekitar 70 keuskupan di negara itu.
Kasus tertua terjadi pada tahun 1942 dan yang terbaru pada tahun 2018.
Otoritas gereja akan membuka penyelidikan atas skandal memalukan oleh para anggota klerus tersebut. Koran El Pais melaporkan pelecehan seksual besar-besaran ini sudah terjadi 80 tahun yang lalu.
Penyelidikan oleh otoritas gereja akan mengusut tuduhan pelecehan oleh 251 imam dan beberapa orang awam dari lembaga keagamaan yang diungkap surat kabar lokal.
Koran itu belum mempublikasikan secara penuh temuannya dari investigasi tiga tahun yang dilakukan terhadap masalah tersebut. Namun laporannya mengatakan bahwa korespondennya memberikan berkas setebal 385 halaman kepada pemimpin Vatikan Paus Fransiskus pada 2 Desember ketika rombongan kepausan dan jurnalis terbang dari Roma ke Siprus.
Menurut laporan surat kabar tersebut, yang dikutip Reuters, Senin (20/12/2021), jumlah korban setidaknya 1.237 orang tetapi bisa meningkat lebih banyak lagi.
Tuduhan pelecehan sekssual ini menyangkut 31 ordo keagamaan dan 31 dari sekitar 70 keuskupan di negara itu.
Kasus tertua terjadi pada tahun 1942 dan yang terbaru pada tahun 2018.
tulis komentar anda