Tegang dengan Barat, 2 Bomber Nuklir Rusia Berkeliaran di Langit Belarusia

Minggu, 19 Desember 2021 - 03:22 WIB
Pesawat pengebom nuklir Tu-22M3 Rusia. Pesawat jenis ini patroli di wilayah udara Belarusia di saat ketegangan dengan Barat memanas. Foto/REUTERS
MINSK - Dua pesawat pengebom (bomber) nuklir Rusia berpatroli di langit Belarusia pada hari Sabtu (18/12/2021). Misi sepasang pesawat itu untuk menegaskan pembelaan Moskow terhadap sekutunya di tengah ketegangan dengan Barat.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dua pesawat Tu-22M3 menerbangkan misi empat jam untuk berlatih melakukan tugas bersama dengan Angkatan Udara dan pertahanan udara Belarusia.



Mengutip AP, Minggu (19/12/2021), sepasang bomber tersebut dikawal oleh jet-jet tempur Su-30 Belarusia, yang telah Moskow sebelumnya.

Patroli pesawat pengebom Rusia ini menandai misi ketiga sejak bulan lalu.



Penerbangan patroli itu dilakukan di tengah kekhawatiran Barat atas penumpukan pasukan Rusia di dekat Ukraina yang menimbulkan kekhawatiran akan invasi. Moskow telah membantah rencana serangan semacam itu, tetapi mendesak Barat untuk memberikan jaminan keamanan yang akan mengecualikan ekspansi NATO ke Ukraina dan penyebaran senjata aliansi di sana—tuntutan yang hampir pasti ditolak oleh AS dan sekutunya.

Beberapa pejabat Ukraina telah menyuarakan keprihatinan bahwa Rusia mungkin menggunakan wilayah sekutunya; Belarusia, untuk menyerang Kiev.

Moskow sangat mendukung Belarusia di tengah kebuntuan yang tegang bulan lalu ketika ribuan migran dan pengungsi, kebanyakan dari Timur Tengah, berkumpul di sisi perbatasan Belarusia dengan Polandia dengan harapan bisa menyeberang ke Eropa Barat.

Uni Eropa menuduh Presiden Belarusia yang otoriter Alexander Lukashenko mendorong penyeberangan perbatasan ilegal sebagai "serangan hibrida" untuk membalas sanksi Uni Eropa terhadap pemerintahnya atas tindakan kerasnya terhadap perbedaan pendapat internal setelah terpilihya kembali Lukashenko pada pemilu 2020 yang disengketakan.

Di tengah ketegangan dengan Barat, Lukashenko mengatakan bulan lalu bahwa negaranya akan siap menjadi tuan rumah senjata nuklir Rusia.

Dia menolak merinci jenis senjata Rusia apa yang akan ditampung oleh Belarusia, tetapi mencatat bahwa negara bekas Soviet itu telah dengan hati-hati memelihara infrastruktur militer yang diperlukan sejak zaman Uni Soviet.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menggambarkan tawaran Lukashenko sebagai "peringatan serius yang didorong oleh kebijakan Barat yang sembrono."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More