Arab Saudi Tetap Membuka Pintu bagi Jemaah Haji Tahun Ini?
Selasa, 09 Juni 2020 - 00:36 WIB
RIYADH - Pemerintah Arab Saudi pada Maret silam telah meminta umat Muslim di seluruh dunia untuk menunda rencana berhaji tahun ini, sebagai imbas dari pandemi Covid-19. Otoritas Arab Saudi juga masih menangguhkan ibadah Umroh hingga waktu yang belum ditentukan.
Seperti dilaporkan Reuters, Senin (8/6), dua sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan, pihak berwenang sekarang mempertimbangkan untuk memberikan "hanya angka simbolis" untuk berhaji tahun ini. Kebijakan ini akan diambil dengan sejumlah pembatasan ketat, termasuk larangan jemaah yang berusia lanjut dan pemeriksaan kesehatan tambahan.
(Baca: Pembatasan di Masjidilharam Hingga 21 Juni, Umrah Masih Dihentikan )
Namun, masih menurut laporan Reuters, ada kemungkinan jemaah haji regular juga masih tetap bisa berhaji tahun ini, meski jumlahnya akan dipangkas secara drastis.
“Dengan prosedur yang ketat, pihak berwenang berpikir untuk memungkinkan hingga 20% dari kuota jemaah reguler masing-masing negara,” jelas sumber lain yang akrab dengan masalah tersebut kepada Reuters.
Meski demikian, beberapa pejabat di Saudi masih terus mendesak pembatalan pelaksanaan ibadah haji tahun ini, yang diperkirakan akan dimulai akhir Juli, jelas tiga sumber kepada Reuters. Hingga kini, Kantor media pemerintah Arab Saudi dan juru bicara Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi belum memberikan komentar mengenai hal ini.
(Baca: Jelang Haji, Kasus Covid-19 Arab Saudi Melonjak Jadi 101.914 )
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Arab Saudi menyatakan pada Senin (8/6), ada 3.369 kasus baru Covid-19 yang telah dikonfirmasi di wilayah Arab Saudi. Dengan tambahan kasus baru ini, jumlah totalnya menjadi 105.283 kasus, termasuk 30.013 kasus aktif yang menerima perawatan medis yang diperlukan.
Dari jumlah tersebut, ada 1.632 kasus kritis, sementara kondisi kesehatan sisanya stabil. Sebanyak 1.707 kasus telah pulih, sehingga total pemulihan menjadi 74.524.
"Kasus baru yang dikonfirmasi termasuk 52% warga negara Saudi dan 48% penduduk non-Saudi. Perempuan mewakili 31% dari kasus, sedangkan laki-laki mewakili 69%. Hanya 5% dari kasus yang dilaporkan adalah orang tua, 11% adalah anak-anak dan 84% adalah orang dewasa," sebut pernyataan Kementerian Kesehatan Arab Saudi.
Seperti dilaporkan Reuters, Senin (8/6), dua sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan, pihak berwenang sekarang mempertimbangkan untuk memberikan "hanya angka simbolis" untuk berhaji tahun ini. Kebijakan ini akan diambil dengan sejumlah pembatasan ketat, termasuk larangan jemaah yang berusia lanjut dan pemeriksaan kesehatan tambahan.
(Baca: Pembatasan di Masjidilharam Hingga 21 Juni, Umrah Masih Dihentikan )
Namun, masih menurut laporan Reuters, ada kemungkinan jemaah haji regular juga masih tetap bisa berhaji tahun ini, meski jumlahnya akan dipangkas secara drastis.
“Dengan prosedur yang ketat, pihak berwenang berpikir untuk memungkinkan hingga 20% dari kuota jemaah reguler masing-masing negara,” jelas sumber lain yang akrab dengan masalah tersebut kepada Reuters.
Meski demikian, beberapa pejabat di Saudi masih terus mendesak pembatalan pelaksanaan ibadah haji tahun ini, yang diperkirakan akan dimulai akhir Juli, jelas tiga sumber kepada Reuters. Hingga kini, Kantor media pemerintah Arab Saudi dan juru bicara Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi belum memberikan komentar mengenai hal ini.
(Baca: Jelang Haji, Kasus Covid-19 Arab Saudi Melonjak Jadi 101.914 )
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Arab Saudi menyatakan pada Senin (8/6), ada 3.369 kasus baru Covid-19 yang telah dikonfirmasi di wilayah Arab Saudi. Dengan tambahan kasus baru ini, jumlah totalnya menjadi 105.283 kasus, termasuk 30.013 kasus aktif yang menerima perawatan medis yang diperlukan.
Dari jumlah tersebut, ada 1.632 kasus kritis, sementara kondisi kesehatan sisanya stabil. Sebanyak 1.707 kasus telah pulih, sehingga total pemulihan menjadi 74.524.
"Kasus baru yang dikonfirmasi termasuk 52% warga negara Saudi dan 48% penduduk non-Saudi. Perempuan mewakili 31% dari kasus, sedangkan laki-laki mewakili 69%. Hanya 5% dari kasus yang dilaporkan adalah orang tua, 11% adalah anak-anak dan 84% adalah orang dewasa," sebut pernyataan Kementerian Kesehatan Arab Saudi.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda