Vatikan Layangkan Permohonan Maaf karena Menyakiti Komunitas LGBTQ Katolik

Selasa, 14 Desember 2021 - 06:17 WIB
Ilustrasi. FOTO/Twitter
ROMA - Sebuah departemen Vatikan meminta maaf selama akhir pekan karena "menyebabkan rasa sakit bagi seluruh komunitas LGBTQ " karena menghapus tautan dari situs webnya ke materi dari kelompok advokasi hak-hak kaum gay Katolik.

Seperti dilaporkan Reuters, Selasa (14/12/2021), situs web Sinode Para Uskup - sebuah lembaga pertemuan berkala para uskup di Gereja Katolik Roma - mengeluarkan permintaan maaf dan memulihkan tautan setelah mendapat kritik dari media sosial.



Di dalam tautan tersebut terdapat webinar dari New Ways Ministry, sebuah kelompok berbasis di Amerika Serikat yang menampung umat Katolik LGBTQ yang merasa dikucilkan atau dipinggirkan oleh kalangan Gereja.

Sesuai dengan ajaran Gereja Katolik, orang yang mengidentifikasi diri sebagai homoseksual harus diperlakukan dengan hormat, tetapi sementara kecenderungan homoseksual tidak berdosa, tindakannya lah yang berdosa.

Insiden situs baru-baru ini adalah kesempatan terbaru dari Vatikan yang mengirimkan sinyal campuran tentang peran homoseksual Katolik di Gereja, Reuters melaporkan.



Thierry Bonaventura, manajer komunikasi sinode, mengambil tanggung jawab pribadi untuk menghapus tautan tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu terjadi karena "alasan prosedural internal. “Ini membawa rasa sakit bagi seluruh komunitas LGBTQ, yang sekali lagi merasa ditinggalkan,” tulisnya di situs sinode.

"Saya merasa bahwa saya harus meminta maaf kepada semua orang LGBTQ dan kepada anggota Kementerian Cara Baru atas rasa sakit yang ditimbulkan," lanjutnya.

Direktur eksekutif Kementerian Cara Baru Francis DeBernardo mengatakan, situs web Vatikan menghapus tautan itu awal bulan ini dan menahannya selama sekitar satu minggu.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Terpopuler
Berita Terkini More